Pelajaran dari Perjalanan Hidup
Oleh : Inas Fathimah
Tentang seorang anak dengan mata berbinar datang ke sekolah diantar oleh ayahnya. Ia menaiki panggung dengan ceria seraya bercerita bahwa ia sudah menghias sepedanya di rumah. Di belakangnya sang ayah tak kalah semangat membantu membawakan sepeda.
Tentang seorang anak yang mengayuh sepeda melewati rute dengan terampil. Berbelok mengerem mahir ia lakukan. Tak lupa ia menyemangati temannya, mengajak berputar lagi berkeliling rute. Rupanya ia belum lelah.
Tak lama ia berhenti di depanku, "Ustadzah bisa gak naik sepeda? " tanyanya.
"Bisa doong, coba sini ustadzah boncengin" jawabku sembari mencoba menaiki sepedanya.
"Yaah sepedanya kan kecil, Ustadzah besar.. jadi gak muaat" serunya. Lalu kami tertawa bersama.
Seketika, aku tersadar bahwa pelajaran-pelajaran berharga datang seiring perjalanan hidup. Maka benarlah bahwa yang terbaik memang hanya pada takaranNya. Aku tidak pernah menyangka Allah akan melangkahkan kakiku untuk membersamai anak-anak ini. Anak-anak sholeh yang padanya Islam ini akan jaya.
Inas Fathimah, S.Pd. Guru TK BIAS Sleman
Post a Comment