Sebuah Perjalanan


Dunia kita adalah perjalanan menuju arah pulang. Saat angin berbisik pada dedaunan, juga pada siang yang hendak menarik malam, setiap diri selalu dalam pemantauan. 

Riak-riak senyum dan deru-deru tawa yang setiap hari tak lagi sama, menandakan bahwa semesta ini memiliki ceritanya, atas setiap pengaturan jalan takdir dari Tuhan. 

Jadilah, maka jadilah!

Jika genap bahagia bersama apa yang kita miliki, jika setapak demi setapak yang kita jalani, jika luka demi luka terus menyiksa diri, lantas sebenarnya kepada siapa kita hendak pulang? Kembali. Karena sejatinya diri kita bukanlah milik kita. Setiap kita ada yang memiliki. Ya, tentu, kita milik-Nya.

Nuansa berganti.

Awan mendung yang berarak, mengantarkan kita pada perjalanan hari. Menemui terik hingga turun hujan. Berbasah-basah sambil turut berdoa. Hari esok, mungkin pagimu lebih cerah tersenyum. Bahagiamu, mungkin akan ditemui pada titik oase yang paling tak disangka, perisitiwa sederhana yang bermakna. Kenangan yang akan kita kenang selamanya.

Semoga kita bisa bersama sampai pada perjumpaan langit. Saat terpisahnya jarak, membuat kita lebih taat. Saat waktu Allah titipkan agar kita semakin banyak mengintrospeksi diri lantas bertaubat daripada maksiat. Sampai tiba saatnya nanti, kita sadar pada pertemuan bersama bahwa kita sujud menghadap kiblat yang sama, dan hidup kita adalah ikhtiar untuk terus melintasi jalan pulang dengan bersungguh-sungguh menjaga keistiqomahan, menuju rumah yang sama.

Al-Kautsar | 

Kak Rostika Hardianti, S.Psi.

Powered by Blogger.
close