Cinta itu Amanah
Oleh ; Rostika Hardianti, S.Psi.
Saat rindu mulai menggebu dan mengelabui akal sehat, tidak ada tempat terbaik selain sajadah yang terhampar dan sujud-sujud keikhlasan yang tak membuat hati gentar. Sayup-sayup doa sunyi lantas teriring rindu yang tetap terjaga. Tersenyum pada pemiliknya, bukan diumbar pada tempat-tempat yang bukan semestinya.
Rindu tidaklah salah, katanya. Namun, menjaga cinta untuknya hanya karena-Nya adalah pilihan. Disaat itulah, temaram seolah menyetujui, bahwa keindahan cinta adalah saat kita mampu amanah dengan cinta itu sendiri. Cinta yang selalu bertaut dengan penghambaan, terjalin atas dasar keikhlasan. Keikhlasan, barangkali cinta itu bukan milik kita. Lantas pergi dan hinggap di bunga yang lain. Menerima manfaat dari keindahan taman-taman di teritorial lain yang tak terbayangkan sebelumnya.
Jika kita percaya, bahwa cinta ini adalah amanah. Maka sebaik-baik pemilik cinta adalah menjaga kehormatan rasa dan raga. Hingga kelak, jika semesta ini mendukung dua insan saling bertemu dan Allah izinkan bersatu, bukankah menjadi lebih indah, karena menerima hadiah kesabaran dan keikhalasan dalam rentang waktu yang tak sebentar.. kita berhasil menjalani amanah dengan semestinya.
Rembulan, tiada jeda engkau menemani malam. Tiada pernah curiga saat mentari kembali datang. Kami harap, cinta kami seperti itu. Siap menerima, dan siap melepas. Tanpa saling curiga... Menyisakan makna rasa saling percaya.
Cirebon, 25 April 2021
Post a Comment