Luruskan Niat


Sesungguhnya amal itu bergantung kepada niatnya. Begitulah yang disabdakan oleh Baginda Rasulullah Muhammad Shalallahu alaihi wassalam. Maka salah satu 'ulama yamg menyusun Hadits Arbain, Imam Nawawi, menempatkan hadits tentang niat ini diurutan yang pertama.

Suatu hari, ada seorang sahabat Nabi SAW yang berperang dengan sangat baik, maju di medan pertempuran, semua musuh dibabat habis. Sampai-sampai para sahabat sangat kagum kepada sahabat tersebut. Para sahabat menyampaikan kepada Nabi SAW bahwa sahabat ini benar-benar semangat berjihad di jalan Allah SWT, tentulah balasannya sorga.

Namun apa jawaban Nabi SAW? Dia berada di neraka.

Para sahabat terheran-heran, bagaimana mungkin ketika ada sahabat Nabi SAW yang semangat perangnya menyala tapi neraka balasannya? 

Telisik punya telisik, ketika si sahabat ini seluruh badannya terluka, sekitar 70 tusukan pedang, tombak, dan panah. Para sahabat yang lain menolongnya. Sorga balasanmu wahai sahabat, bisik para sahabat nabi kepada sahabat Nabi yang terluka tadi.

"Bukan, tujuan saya berperang bukan sorga. Tapi berperang karena kaum saya diperangi." Jawab sahabat Nabi yang terluka.

Maka para sahabat mafhum dengan perkataan Nabi SAW bahwa dia di neraka.

Nah, niat. Niat inilah yang menjadi kunci utama sebuah amalan diterima olehNya atau ditolak. Jika niatnya salah, maka tujuannya akan salah.

Maka benahilah niat kita, selagi nyawa masih menyangkut di badan ini.

Wallahu a'lam bishowab 

TMT


Powered by Blogger.
close