Tengok, Siapa Karib Kita!
Dari Ibnu Abbas ia berkata, ”Dikatakan kepada Rasulullah ﷺ, ‘Karib seperti apa yang baik untuk kami?’ Rasulullah ﷺ menjawab, “Yakni siapa yang mengingatkan kalian kepada Allah jika kalian memandangnya, dan menambah ilmu kalian perkataannya, dan mengingatkan kalian tentang akhirat amalannya.” (Riwayat Abu Ya’la dalam Al Musnad [2437], 4/326, Al Hafidz Al Bushiri berkata,”Di dalam periwayatannya ada Mubarak bin Al Hasan dan ia ditisqahkan dan sisa dari periwayat adalah para perawi Shahih,” Majma` Az Zawaid, 10/226).
Sebab itulah, para ulama memberi nasihat agar kita tidak banyak bergaul kecuali dengan orang-orang mulia. Al Muhasibi berkata, ”Janganlah kalian bermajelis kecuali dengan cendekia yang bertakwa, dan janganlah bermajlis kecuali dengan ulama yang shalih.” (Risalah Al Mustarsyidin, hal. 59).
Imam Al Hasan Al Bashri pun berkata, ”Dunia seluruhnya gelap, kecuali mejalis-mejalis para ulama.” (Jami’ Bayan Al Ilmi wa Fadhlihi, 1/51).
Pengaruh Teman dalam Pergaulan
Kondisi teman, bisa berpengaruh banyak hal kapada kita, sehingga perlu bagi kita berhati-hati memilih teman. Setidaknya, itulah inti dari nasehat yang disebutkan oleh Imam Abu Laits, di mana beliau mengatakan, ”Seorang tidak akan melakukan 8 hal, kecuali Allah akan memberinya 8 hal pula. Kalau ia banyak bergaul dengan orang kaya, maka timbul dalam hatinya kesenangan terhadap harta. Kalau ia akrab dengan orang miskin, maka timbul dalam hatinya rasa syukur dan qana’ah. Kalau ia berteman dengan penguasa, maka timbul rasa sombong. Kalau ia berdekatan dengan anak-anak maka ia banyak bermain. Kalau ia dekat dengan para wanita, maka syahwatnya akan timbul. Kalau ia berkarib dengan orang-orang fasiq, maka datang keinginan untuk menunda-nunda taubat. Kalau ia dekat dengan ahli ilmu, maka ilmunya akan bertambah. Kalau ia dekat dengan ahli ibadah, maka akan termotivasi melakukan ibadah yang lebih banyak.” (Bughyah Al Mustarsyidin, hal. 9)
Post a Comment