Nasehat Kematian


Hari-hari ini, berita kematian sering sekali kita terima, baik melalui media televisi, radio, koran, media online, sosial media, di dusun-dusun melalui toa masjid. Kematian orang-orang yang kita sayangi, ada orang tua, saudara kandung, teman dekat, tetangga, ustadz-ustadz kita, guru-guru kita, kabar kematian itu begitu menyesakkan dada, melunglaikan tulang belulang kita, membuat air mata ini menetes, sehingga membuat merah mata ini, kadang ketika iman ini sedang menghunjam ke bawah bersuudzon kepada Allah Ta'ala, bahwa seakan Allah tidak adil terhadap kita.

Kematian memang akan datang bukan kepada orang-orang yang sudah tua renta saja, tapi kematian itu akan datang kepada siapa saja, apakah itu anak kecil, remaja, orang dewasa. Ia tidak mengenal ruang dan waktu. Kematian akan datang disaat kita sedang sibuk atau senggang waktu, sedang beribadah atau bermaksiat, sedang iman naik atau ketika iman ini menurun. Itulah kematian yang datang secara tiba-tiba. 

Apalagi dimasa pandemi covid-19 yang akhir-akhir ini semakin menggila. Durasi kabar kematian menjadi nyanyian sehari-hari para wartawan televisi, koran, dan media online lainnya. Informasi kematian bisa dibaca di seluruh grup-grup WA yang kita miliki, di media-media sosial yang kita ikuti. Kabar yang kadang membuat kita merinding, kabar yang mau tidak mau harus kita dengar dan lihat setiap hari.

Kematian adalah sebuah nasehat kepada manusia yang masih diberi kehidupan. Maka Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam mengajarkan kepada ummatnya untuk berziarah kubur agar mengingat begitu dekatnya kematian. Maka alangkah beruntung manusia yang menyiapkan bekal untuk kematiannya, dengan bekal takwa.

Semoga kelak, ketika kematian ini menghampiri kita, semua kita diberi husnul khatimah, diberi akhir yang baik, sehingga tiada balasan bagi orang-orang beriman ini balasan sorga.

Wallahu a'lam bishawab

Berikut sebuah nasyid tentang nasehat kematian "Selimut Putih"


TMT

Foto SindoNews

Powered by Blogger.
close