Pembelajaran Daring, Interaksi Tetap Penting


Oleh: Mohammad Fauzil Adhim, S.Psi.

⁣⁣Kehadiran fisik memungkinkan bagi guru memberi rasa nyaman kepada siswa sekaligus perasaan memperoleh perhatian hanya dengan mendekatkan jarak secara fisik. Ingat tiga tingkat jarak psikososial (intimate, personal and social distance).⁣⁣⁣⁣

⁣⁣⁣⁣Maka ketika kita tidak dapat melakukan interaksi secara fisik dan hanya dapat melakukannya melalui media daring, sebelum berbicara mengenai kegiatan pembelajaran, yang paling pokok adalah membangun interaksi insani secara daring yang berkualitas. Ada empat macam interaksi yang perlu kita bangun.⁣⁣⁣⁣

⁣⁣⁣⁣Bagusnya kualitas interaksi insani mendorong kegiatan pembelajaran akan berlangsung lebih efektif. Karena itu sebelum kegiatan pembelajaran daring, di tahap paling awal pembelajaran, awal masuk “sekolah daring” dan setiap memulai pembelajaran, guru perlu membangun interaksi yang berkualitas pada empat macam interaksi tersebut.⁣⁣⁣⁣

⁣⁣⁣⁣Interaksi yang berkualitas mendorong tingginya engagement selama pembelajaran daring berlangsung serta engagement dalam kaitannya dengan kegiatan belajarnya.⁣⁣⁣⁣

⁣Jadi siswa bukan sekedar tampil namanya di media daring, meskipun dia mungkin sedang asyik bermain yang lain karena kamera dan microphone tidak dihidupkan. Disapa tidak nyambung.⁣⁣⁣⁣

⁣⁣⁣⁣Apa itu engagement? Secara sederhana, student engagement merujuk kepada tingkat perhatian, rasa ingin tahu, ketertarikan terhadap apa yang disampaikan guru, optimisme dan kegairahan yang mereka –para siswa—menunjukkannya saat mereka sedang belajar mandiri, atau ketika sedang diajar dan mengikuti kegiatan pembelajaran, yang ini sangat berpengaruh terhadap tingkat motivasi mereka dalam belajar.⁣ Motivasi. Bukan sekedar semangat.⁣⁣⁣

Mohammad Fauzil Adhim, S.Psi., Penulis Buku Positive Parenting

Powered by Blogger.
close