Menerima Kehadiran Anak Perempuan


Oleh : Mohammad Fauzil Adhim, S.Psi.

Orang-orang Arab di zaman Jahiliyah sangat kecewa dan bahkan marah apabila istrinya melahirkan anak perempuan. Kecenderungan ini juga ada di berbagai suku maupun ras di berbagai belahan bumi, hingga hari ini, sehingga menyebabkan mereka menolak bayinya.⁣
Allah Ta’ala berfirman:⁣
وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُم بِٱلْأُنثَىٰ ظَلَّ وَجْهُهُۥ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ ⁣
“Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, jadilah wajahnya hitam suram, dan dia sangat marah.” (QS. An-Nahl, 16: 58).⁣
Kecenderungan ini berlaku umum pada saat itu. Mereka menganggap anak perempuan sebagai musibah, merendahkan derajat dan kehormatan, memutus garis keturunan, menyusahkan, sulit mendidiknya dan berat merawat serta menjaganya. Dan Islam datang membalik keadaan itu. Yang pada mulanya anak perempuan dianggap sebagai kehinaan, Islam meninggikan kemuliaan mengasuh, merawat dan memberikan sebaik-baik pendidikan kepada mereka.⁣
Ungkapan “ظَلَّ وَجْهُهُۥ مُسْوَدًّا” bermakna jadilah wajahnya hitam menunjukkan kekecewaan yang amat sangat dan menyebabkan kemarahan. Wajah merupakan jendela hati. Wajah yang berubah menjadi hitam suram menandakan hati yang sangat kecewa, tidak menerima ketentuan Allah ‘Azza wa Jalla. Maka Islam membalikkan keadaan dengan meninggikan kemuliaan mengasuh serta mendidik anak perempuan sepenuh perhatian dan kesungguhan.⁣
Dari Anas bin Malik radhiyaLlahu ‘anhu, dia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: ⁣
مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعَهُ⁣
“Barangsiapa yang menanggung-mengurusi (عَالَ) dua anak perempuan hingga dewasa maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku. [Anas bin Malik berkata, Nabi ﷺ menggabungkan jari-jari jemari beliau].” (HR Muslim).⁣
Beliau ﷺ juga bersabda:⁣
مَنْ كَانَ لَهُ ثَلاَثُ بَنَاتٍ فَصَبَرَ عَلَيْهِنَّ وَأَطْعَمَهُنَّ وَسَقَاهُنَّ وَكَسَاهُنَّ مِنْ جِدَتِهِ كُنَّ لَهُ حِجَابًا مِنَ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ⁣
“Barangsiapa yang memiliki tiga anak perempuan, lalu ia bersabar atas mereka dan memberi makan mereka, memberi minum, serta pakaian dari kecukupan (rezekinya), maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka pada hari kiamat.” (HR. Ibnu Majah).⁣
Ini adalah sebagian hadis mengenai keutamaan menerima kelahiran anak perempuan, merawatnya, menafkahi dengan sungguh-sungguh, mengasuh, merawat dan mendidiknya hingga dewasa sekaligus benar-benar memiliki kedewasaan. Bukan menunjukkan bahwa mendidik anak perempuan lebih sulit, lebih melelahkan dan merepotkan. Ini penting untuk kita catat agar kita tidak merumit-rumitkan urusan seolah mendidik anak perempuan memerlukan ilmu yang sangat khusus sehingga panduan agama tak lagi mencukupi.⁣
Pelajaran lainnya adalah betapa penting orangtua menerima kehadiran anak dengan penuh kegembiraan dan rasa syukur. Laki-laki maupun perempuan adalah amanah yang datangnya dari Allah ‘Azza wa Jalla. Bersungguh-sungguh mendidik mereka, mengurusi dan mengeluarkan biaya untuk keperluan mereka merupakan kemuliaan di sisi Allah ‘Azza wa Jalla jika melakukannya sebagai bagian dari ketaatan dan penerimaan terhadap segala ketentuan-Nya.

Mohammad Fauzil Adhim, S.Psi., Guru dan Penulis Buku
Powered by Blogger.
close