Setiap Kebaikan Akan Berbalas Kebaikan


Tidak dipungkiri, sudah menjadi fitrah manusia, sangat senang jika ada orang lain yang berbuat baik kepada dirinya sendiri. Ketika meminta pertolongan kepada orang lain dan orang lain tersebut bersedia menolongnya dia akan sangat suka, ketika minta pinjaman uang atau barang kepada orang lain dan orang lain tersebut mau meminjamkannya, dia sangat bahagia. Itulah sifat manusia, suka diberi kebaikan.

Jika diri kita suka diberi kebaikan, tentu orang lain juga akan sangat senang ketika diri ini berbuat baik kepadanya. Maka jangan pernah terbersit sedikitpun untuk berbuat curang, berbuat jahat, berbuat tidak enak kepada orang lain. Melukai orang lain. Logikanya, kalau diri kita tidak mau disakit, dilukai, maka jangan menyakiti dan melukai orang lain.

هَلْ جَزَآءُ ٱلْإِحْسَٰنِ إِلَّا ٱلْإِحْسَٰنُ 

Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). (QS. Ar-Rahman 60)

Maka yakinlah dengan janji Allah Ta'ala, bahwa setiap kebaikan yang dilakukan akan berbalas dengan kebaikan pula. Tidak hanya satu berbalas satu, tapi satu kebaikan akan berbalas dengan banyak kebaikan. Itulah janji Allah SWT.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ  عَنْهُمَـا ، عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْمَـا يَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى ، قَالَ : «إِنَّ اللهَ كَتَبَ الْـحَسَنَاتِ وَالسَّيِّـئَاتِ ، ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ ، فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا ، كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً ، وَإِنْ هَمَّ بِـهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهُ اللّـهُ عَزَّوَجَلَّ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيْرَةٍ ، وَإِنْ هَمَّ بِسَيِّـئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا ؛ كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً ، وَإِنْ هَمَّ بِهَـا فَعَمِلَهَا ، كَتَبَهَا اللهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً ». رَوَاهُ الْـبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ فِـيْ صَحِيْحَيْهِمَـا بِهَذِهِ الْـحُرُوْفِ  

Dari Ibnu ‘Abbâs Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang hadits yang beliau riwayatkan dari Rabb-nya Azza wa Jalla . Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allâh menulis kebaikan-kebaikan dan kesalahan-kesalahan kemudian menjelaskannya. Barangsiapa berniat melakukan kebaikan namun dia tidak (jadi) melakukannya, Allâh tetap menuliskanya sebagai satu kebaikan sempurna di sisi-Nya. Jika ia berniat berbuat kebaikan kemudian mengerjakannya, maka Allâh menulisnya di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat sampai kelipatan yang banyak. Barangsiapa berniat berbuat buruk namun dia tidak jadi melakukannya, maka Allâh menulisnya di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna. Dan  barangsiapa berniat berbuat kesalahan kemudian mengerjakannya, maka Allâh menuliskannya sebagai satu kesalahan.” [HR. al-Bukhâri dan Muslim dalam kitab Shahiih mereka]

Dari Hadits di atas, betapa Mahamurah nya Allah SWT terhadap hambaNya. Ketika baru niat baik, Allah telah mencatatnya sebuah kebaikan yang sempurna. Jika niat baik itu diamalkan, maka berlipat menjadi sepuluh hingga tujuh ratus atau lebih kebaikan. Sebaliknya, jika niat berbuat buruk dan tidak dilaksanakan maka tercatat sebuah amal kebaikan, jika niat buruk tersebut dilaksanakan, maka dicatat sebuah kebaikan.

Jangan tunggu kaya, jangan tunggu tua, jangan tunggu waktu luang, jangan tunggu ajal menjemput untuk berbuat kebaikan.

Wallahu a'lam bishawab.

TMT

Powered by Blogger.
close