Ketika Hukum Tajam ke Bawah


Semua orang sama dalam kedudukan hukum di negeri ini. Baik itu rakyat biasa, pengusaha, pejabat, konglomerat, orang melarat, apakah ia dekat dengan pejabat atau jauh dari pejabat. Semua sama kedudukannya dalam hukum. Siapa yang salah, maka berhak mendapat hukuman, siapa yang benar maka berhak untuk dibela dan dibenarkan.

Namun sungguh ironi, di negeri hukum ini justru hukum sangat tajam jika orang kecil yang bersalah, atau bahkan orang yang kontra dengan pemerintah yang salah maka prosesnya akan begitu cepat. Namun ketika orang besar, pejabat, atau bahkan orang yang pro dengan pemerintah prosesnya begitu lambat. Sungguh, akhir-akhir ini sering kita jumpai keadilan yang sangat timpang di negeri ini. Di mana yang punya duit berkuasa dalam hukum, yang punya jabatan semena-mena dalam mensikapi hukum, yang punya backing pemerintah selalu kebal hukum.

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam pernah menyampaikan kepada para sababat Beliau, jika saja Fatimah bin Muhammad SAW mencuri, maka Beliau sendiri yang akan memotong tangan Fatimah, bukan orang lain. Karena apa? Karena ketika hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas maka akan kacaulah suatu negeri tersebut. Rasulullah SAW ingin menunjukkan kepada para sahabat Beliau bahwa bahwa hukum itu harus ditegakkan kepada siapa saja.

Hukum yang tajam tajam ke bawah itu akan sangat memilukan nurani manusia. Yang berkuasa, yang punya duit akan selalu menang ketika berhadapan dengan hukum. Wong cilik, orang miskin akan dibabat habis walau berdiri di atas kebenaran.

Maka sungguh, doa-doa orang yang terdholimi akan membumbung menembus langit ke tujuh dan akan dikabulkan oleh Yangmahasegalanya.

Wallahu a'lam

Powered by Blogger.
close