Pria yang Tidak Senang Dikenal


BAKKAR 
bin Abdillah menceritakan bahwa dia mendengar Wahab bin Munabbih berkata; “Ada seorang lelaki yang merupakan salah seorang paling mulia pada zamannya. Dia sering dikunjungi orang-orang, dan dia pun kemudian memberi nasihat mereka. Kemudian pada suatu hari, orang-orang berkumpul di tempatnya.”

Dan dia pun memberikan nasihat, “Kita telah keluar dari dunia, dan telah meninggalkan keluarga dan harta benda karena takut terhadap penguasa yang menindas. Namun saya khawatir, dalam kondisi kita saat ini, masuk dalam hati kita perasaan yang lebih besar bahayanya dibandingkan tindakan penguasa yang menindas itu, melebihi tindakan kita yang meninggalkan keluarga dan harta. Atau kita senang jika keinginan kita dikerjakan oleh orang lain. Jika ingin membeli, dia senang jika dia diberi perlakuan berbeda karena kedudukannya sebagai tokoh dalam agama. Dan jika bertemu orang lain, dia senang jika diberi salam atau dihormati, karena kedudukan agamanya.”

la bertanya, “Apa yang dia kerjakan?”

Ada yang menjawab, “Karena perkataan yang engkau nasihatkan tadi. Kemudian dia bertanya kepada pembantunya, “Apakah engkau mempunyai persediaan makanan?”

Pembantunya menjawab, “Ada sedikit buah-buahan yang bisa engkau makan untuk berbuka.”

Dia pun meminta agar buah itu dibawa, kemudian buah itu dibawa pada sepotong kain, selanjutnya diletakkan di kedua tangannya. Kemudian dia memakan darinya.

Dia berpuasa di siang hari, dan tidak berbuka. Kemudian ada raja yang datang ke tempatnya, dan memberi salam.

Dia membalasnya dengan suara pelan. Dan dia meneruskan makannya.

Sang raja bertanya, “Di mana lelaki itu?”

Ada yang menjawab, “Itu dia orangnya.”

Raja bertanya, “Yang sedang makan?”

Mereka menjawab, “Benar.”

Raja berkata, “Orang seperti ini tidak mempunyai kebaikan sedikit pun.”

Dan raja pun berpaling pergi. Melihat raja pergi, lelaki yang tidak senang dikenal itu berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah membuat raja pergi dari tempat ini sambil dia mencelaku.” (lihat Al-Birsyah wan Nihayah, 9/317).*

Rep: Ahmad
Sumber : www.hidayatullah.com

Powered by Blogger.
close