Kesiapan Menikah
Lama tidak membahas tentang pernikahan. Sejenak kita bahas secara ringkas dan sekilas apa yang pernah saya bahas di buku Kupinang Engkau dengan Hamdalah serta buku Saatnya untuk Menikah. Kita berbincang tentang kesiapan menikah. Boleh juga buka buku praktis “Menikah Sepenuh Kesiapan bagi Remaja”. Ini bebas untuk diunduh.
Kesiapan menikah bukan ditentukan oleh lamanya mempersiapkan diri, tetapi oleh tertib dan matangnya persiapan.
Tertibnya persiapan menikah berkaitan dengan mendahulukan yang pokok dari yang tidak pokok, yang paling pokok di antara yang pokok. Hal-hal mendasar dipelajari lebih dahulu dibandingkan hal-hal yang lebih bersifat pendukung, teknis dan “wawasan”.
Persiapan lebih lama tetapi tidak tertib, tidak menjadikan seseorang memiliki kesiapan yang lebih baik dibandingkan yang mempersiapkan diri lebih lama, bahkan jauh lebih lama, tetapi lebih bersibuk dengan yang sedang mencuat. Bukan mendahulukan yang pokok dibandingkan yang kurang pokok.
Lalu apa yang dimaksud dengan matangnya persiapan? Matangnya persiapan itu karena kuatnya dasar untuk hal-hal yang mendasar dan tidak berubah. Inilah yang perlu didahulukan. Secara sederhana, taqaddum didahulukan dari ta’akhkhur (ya iyalah….); yang pokok didahulukan dari cabang, ranting serta yang sekedar aksesoris pemanis dalam pernikahan.
Mohammad Fauzil Adhim, Penulis Buku Pernikahan dan Parenting
Post a Comment