Kunci Bahagia


Oleh : Jamil Azzaini

Setiap orang ingin bahagia. Banyak cara yang dilakukan orang untuk mencari kebahagiaan. Ada yang pergi jalan-jalan keliling dunia, pergi ke gunung, menyendiri di tempat yang sepi. Ada pula yang ikut training khusus tentang kebahagiaan. Seolah-olah kebahagiaan itu misteri, sulit dicari dan tempatnya sangat jauh dari kita.

Padahal, menurut saya, kebahagian itu sangat dekat. Ia ada di pikiran dan hati kita. Maka jangan pernah berkata, “Saya akan bahagia jika saya sudah kaya dan semua keinginan saya sudah menjadi nyata.” Padahal kita bisa selalu bahagia saat proses menjadi kaya dan mewujudkan impian kita. Bahagia tak perlu menunggu waktu yang lama.

Lantas apa kuncinya agar orang bisa selalu bahagia? Cobalah tiga hal berikut ini. Pertama, selaraskan hidup kita dengan keinginan Sang Pencipta. Siapa yang paling tahu tujuan diciptakannya manusia dan alam semesta? Tentu jawabnya Allah swt, Tuhan Yang Maha segalanya. Karena Dia yang serba tahu, maka pastikan hidup kita merujuk kepada ketentuan-Nya.

Semakin dekat kita kepada-Nya, semakin bahagia hidup kita. Sebaliknya bila kita menjauh dan tak berusaha mendekat kepada-Nya, yang datang adalah kegalauan dan kegelisahan. Dimanapun dan kapanpun, Dia selalu dekat dengan kita. Dia melihat kita, mendengar kita dan selalu tahu apapun yang kita kerjakan. Selaraskan hidup kita dengan ketentuan-Nya, bahagia akan berebut datang kepada kita.

Kedua, kerjakan apa yang kita cintai atau cintai apa yang kita kerjakan. Dengan kata lain, bekerjalan sesuai dengan passion kita. Apabila Anda belum menemukan passion sejati Anda, syukurilah pekerjaan Anda sekarang. Caranya? Temukan semua hal yang positif pada pekerjaan Anda sekarang. Selain itu, selalu melakukan pekerjaan Anda sekarang dengan cara yang terbaik.

Ketiga, miliki mental “to give” bukan “to get”. Dimulai dari kehidupan berumah tangga, selalu tanyakan, “Apa yang bisa saya berikan untuk anggota keluargaku.” Jangan berpikir sebaliknya, “Apa yang bisa saya dapatkan dari anggota keluargaku.” Kita harus sibuk memberi perhatian, jangan sibuk mencari dan meminta perhatian. Sebab, terlalu sibuk mencari dan meminta perhatian itu dekat dengan kegalauan dan kegelisahan.

Begitupula saat bekerja atau berbisnis. Kita sebaiknya selalu bertanya, “Hal terbaik apa yang bisa saya berikan untuk perusahaan saya?” Bukan menyibukkan diri dengan menuntut agar perusahaan memberikan sesuatu yang lebih kepada Anda. Carilah cara bagaimana kita bisa melayani konsumen dengan sebaik-baiknya. Jangan hanya menyibukkan diri mengajak konsumen membeli produk atau jasa kita.

Anda ingin benar-benar bahagia? Cobalah ketiga kunci yang saya tawarkan. Jangan hanya dibaca tetapi dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Cobalah mulai sekarang. Mau, kan?

Jamil Azzaini, Penulis Buku dan Motivator
Sumber : www.jamilazzaini.com

Powered by Blogger.
close