Muharram, Momen Terbaik Menjadi Ibu Terbaik
BAGI umat Islam, bulan Muharram tentu nya sangat Istimewa. Betapa tidak, bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan yang dimuliakan Allah.
Di bulan haram ini, amal kebaikan manusia akan dilipatgandakan, demikian juga amal keburukan akan dilipat gandakan dosa dan azab nya. Di samping itu, bulan di 4 bulan haram ini, manusia dilarang melakukan peperangan, kecuali dalam keadaan diserang.
Di samping sebagai salah satu bulan haram, Muharram juga menjadi awal penanggalan bulan bulan Hijriyah. Penanggalan ini penting untuk menjadi patokan dalam menetapkan hitungan waktu.
Hijrah nya Rasul ke Madinah dengan menegakkan pemerintahan Islam dan menerapkan hukum Islam secara kaffah, serta mengangkat perangkat pemerintahan, meski cukup sederhana, menjadi tonggak awal penetapan tahun Hijriyah.
Bulan Muharram yang selama ini diidentikkan dengan Hijrah nya Rasulullah ﷺ , menjadi momen terbaik untuk me muhasabah diri dan berpindah menjadi hamba Allah terbaik. Seorang Muslim yang cerdas, akan senantiasa memperbaiki setiap amalnya, hari demi hari, agar mampu mempersembahkan yang terbaik di hadapan Rabb nya.
Khususnya kondisi saat ini, di mana sebagian umat justru menyelisihi hukum-hukum Allah akibat rendahanya pemahaman mereka terhadap agama mereka sendiri. Rendahnya pemahaman umat terhadap Islam, menyebabkan umat menyelesaikan permasalahan dengan hawa nafsu nya.
Ini bertentangan dengan fitrah dasar manusia yang lemah dan tidak dapat memahami hakikat permasalahan hidup dan solusi terbaiknya. Fenomena pergaulan bebas remaja, perundungan, runtuhnya bangunan keluarga dan pernikahan, akhlak generasi yang semakin bebas, adalah beberapa contoh kerusakan yang terjadi saat ini.
Belum lagi perundang undangan yang jauh dari keadilan, hukum yang tebang pilih, kriminalitas yang semakin marak, menambah deret panjang kesempitan hidup saat ini.
Momen Muharram ini harusnya menjadi tonggak muhasabah dan perbaikan diri kembali pada fitrah asasi manusia, yaitu sebagai hamba Allah terbaik, yang menjalankan kehidupan di dunia ini sesuai dengan kehendak Pencipta Alam.
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَهَاجَرُواْ وَجَٰهَدُواْ بِأَمۡوَٰلِهِمۡ وَأَنفُسِهِمۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱلَّذِينَ ءَاوَواْ وَّنَصَرُوٓاْ أُوْلَٰٓئِكَ بَعۡضُهُمۡ أَوۡلِيَآءُ بَعۡضٖۚ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertolongan (kepada orang-orang Muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi.” (QS: Al-Anfal: 72).
QS Al-Anfal: 72 berkaitan dengan hijrah, bahwa sebelum berhijrah, Rasulullah ﷺ berdakwah di Makkah. Awal dakwah di Makkah yang dilakukan Rasulullah ﷺ adalah membina masyarakat jahiliah Quraisy agar masuk Islam dan membentuk pribadi mereka sehingga menjadi kader-kader pejuang yang siap berjuang bersama Rasulullah ﷺ demi tatanan kehidupan baru sesuai ajaran Islam, yaitu diterapkannya syariat Islam kafah. (Abu Muhammad bin Abdul Malik bin Hisyam, Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid I, Jakarta: Darul Falah, 2000).
Dalam konteks kekinian, khusunya kaum perempuan, makna hijrah ini Ketika dipahami dengan benar, akan mampu membentuk perempuan Tangguh yang akan menjadi pengokoh pilar peradaban. Perempuan memiliki posisi yang sangat strategis sebagai tiang negara, pengatur rumah tangga suaminya dan pencetak generasi terbaik.
Umat yang menginginkan kebangkitan dan meraih kemuliaan, akan memiliki perhatian yang sangat besar pada Pendidikan, perlindungan dan kesejahteraan seluruh rakyat nya, khususnya kaum perempuan. Karena di tangan merekalah, kebangkitan dan masa depan peradaban negerinya di pertaruhkan.
Dari ibu terbaik akan lahir generasi terbaik, yang tangguh, cerdas, memiliki kepribadian yang kokoh, dan mampu menempa anak anak mereka menjadi pejuang peradaban terbaik, yaitu Islam. Sebaliknya, Ketika para ibu tidak memiliki bekal ilmu, ketaqwaan, kepribadian yang kokoh, maka generasi akan jatuh terperosok pada kemunduran, bahkan kejahatan.
Momen Muharram saat ini harus nya menjadi tonggak perbaikan, serta perubahan kea rah kebaikan, yaitu Islam, dengan terus melakukan aktifitas memahamkan umat, bahwa, perempuan dan generasi hanya akan mampu melejit dan bangkit menjadi generasi terbaik hanya jika berada dalam naungan Islam. Wallaahu a’lam.*/Dira Fauzah, Ibu Rumah Tangga
Sumber : www.hidayatullah.com
Post a Comment