Orientasi Dunia


Oleh : Asih Subagya

Siapun dari manusia pasti pernah mengalami sakit. Hampir tidak ada manusia yang sehat selama hidupnya. Ada yang masuk katagori berat dan kronis, ada juga yang ringan. Namun apapun jenis, tipe dan tingkatan sakitnya, ada satu hal yang sama, yaitu tidak nyaman. Sebab berbeda dengan situasi yang sebelumnya, tatkala sehat. 

Ketidaknyamanannyapun beraneka ragam, ada yang dimulai tidak enak makan, pahit, muntah, bahkan tidak bisa masuk makanan jika tidak dibantu dengan infus dlsb. Pun demikian ada juga yang sakit badannya, baik pada anggota tubuh tertentu, ataupun menjalar seluruh tubuh. Ada yang menghambat untuk beraktifitas, baik fikiran araupun gerak fisik dlsb. Intinya, dalam keadaan sakit itu mengibatkan terkendalanya berbagai amal.

Hal di atas kebanyakan kita cukup mafhum. Kemudian bagi si sakit (dan juga keluarganya), berusaha menyembuhkanya dengan berbagai cara pula, baik secara medis maupun non medis, yang kini beragam jenisnya itu. Dan biasanya, seorang yang sakit itu berusaha untuk menyembuhkannya berapapun biayanya. 

Ternyata ada satu "sakit" yang menurut Malik bin Dinar , susah untuk disembuhkan. Yaitu ketika hati telah condong ke dunia alias cinta dunia (hubuddunya). Sehingga, obatnya sebenarnya berupa ketaatan kepada syariah Allah ta'ala. Dengan cara kembali kepada tuntunan utama melalui kedekatan dengan ulama dan orang-orang shalih. 

Namun, pada orang yang sudah mabuk kepayang terhadap dunia. Maka orientasinya adalah dunia. Sehingga dunia menjadi tujuan, bukan sekedar wasilah. Kuatnya daya tarik dunia ini, bisa jadi melupakan banyak hal. Bahkan Rasulullah menyebutkan dengan penyakit Wahn. Yaitu cinta dunia dan takut mati. 

Akibatnya ketika kondisi seperti ini, nasihat-nasihat dari siapapun juga tak ada gunanya lagi. Akan diabaikan. Sebab parameternya, hanya dengan standar dan indikator dunia semata. Akhirnya justru akan terperosok jauh kedalam kenistaan dan menjadi budak dunia. meski bisa jadi secara ukuran dunia mereka nampak "berhasil". 

Jadi, sakit apapun kita mesti berusaha mencari obatnya, baik sakit fisik, sakit ruhani/jiwa, termasuk cinta dunia itu. Dan In Syaa Allah akan mendapatkan kesembuhan dan hasil terbaik, jika kita lakukan dengan cara yang benar dan semaksimal mungkin.

Wallahu a'lam

Asih Subagya, Pengurus DPP Hidayatullah 
Powered by Blogger.
close