Tol Jogja Bawen Dibangun Agustus 2022, Tol Jogja Solo Diresmikan 17 Agustus 2023
Tol Jogja-Bawen akan mulai dibangun dari wilayah DIY pada Agustus 2022. Sementara, Tol Jogja-Solo bakal diresmikan pada 17 Agustus 2023.
Kepala TU Pejabat Pembuat Komintem (PPK) Jalan Tol Jogja-Bawen Heru Budi Prasetyo mengatakan pembangunan fisik jalan bebas hambatan ini akan dimulai dari ruas DIY. Proyek tol akan dikerjakan pada Agustus tahun ini. Sementara, pembangunan fisik di wilayah Jawa Tengah akan dimulai pada awal 2023.
Heru mengatakan Tol Jogja-Bawen sepanjang 76 kilometer. Jawa Tengah menjadi wilayah yang paling banyak dilewati, yakni Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Semarang. Selain itu, ada 62 desa yang terdampak pembangunan tol tersebut.
“Dari panjang 76 kilometer, 68 kilometer ada di Jawa Tengah. Sedangkan di Kabupaten Magelang ada 50 kilometer, kemudian di Kabupaten Semarang 18 kilometer. Di Kabupaten Temanggung dan Kota Magelang terdampak sedikit pada exit toll,” ujarnya dikutip dari situs resmi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Rencana groundbreaking (peletakan batu pertama) proyek tol yang akan menyambung dengan Tol Jogja-Solo tersebut tinggal menunggu finalisasi rancangan teknis akhir (RTA). Sembari menunggu RTA selesai, proses pembebasan lahan tol terus dilakukan.
PPK Satker Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan (PBJH) Jogja-Solo dan Jogja-Bawen Wijayanto mengatakan finalisasi RTA masih dibahas pada akhir tahun lalu. Target groundbreking awal tahun ini.
"Desember lalu masih ada perbaikan RTA. Hasilnya bagaimana dan perkembangannya hingga kini kami belum mendapatkan update-nya. Kalau tidak bisa bulan ini, ya bulan depan," kata Wijayanto, Minggu (9/1/2021).
Sembari menunggu penyelesaian RTA, katanya, pembebasan lahan untuk kebutuhan jalan tol Jogja Bawen terus dikebut. Pekan ini, pihaknya membayar uang ganti kerugian (UGK) untuk warga Kalurahan Margokaton (Godean) yang terdampak. Pekan selanjutnya, giliran warga Banyurejo (Tempel) yang menerima UGK.
"Margokaton 220 bidang sekitar Rp100-an miliar dan Banyurejo sekitar Rp100-an miliar juga," katanya.
Hingga akhir Januari, lanjut Wijayanto, sebanyak 90% lahan warga untuk pembangunan Tol Jogja-Bawen yang masuk wilayah DIY sudah dibebaskan. Sementara sisanya adalah lahan khusus yangproses pembayannya dibedakan. Itu meliputi tanah wakaf, instansi dan tanah kas desa.
"Jumlah bidangnya tidak terlalu banyak, sekitar 60-an bidang. Tapi nilainya juga lumayan. Target kami tetap tahun ini dibebaskan," katanya.
Terpisah, PGS Direktur Utama Oemi Vierta Moerdika menjelaskan PT JJB berkomitmen melaksanakan target konstruksi seksi 1 Tol Jogja-Bawen ruas Jogja-SS Banyurejo pada 2022. Saat ini PT JJB sedang melakukan proses kualifikasi tender yang diharapkan dapat beriringan dengan persetujuan desain oleh Dirjen Bina Marga.
"Dari hasil rapat pleno akhir tahun lalu, terdapat beberapa hal yang perlu dilengkapi untuk finalisasi gambar desain serta berita acara RTA dan ditargetkan dapat selesai pada pekan pertama Januari 2022," katanya melalui keterangan tertulis.
Tol Jogja-Solo Diresmikan
Pembangunan Tol Jogja-Solo digadang-gadang bakal mempersingkat waktu tempuh kedua kota. Solo-Jogja yang biasanya ditempuh 1,5 jam dapat diperpendek menjadi 20 menit mulai 2023 saat tol rampung dibangun.
General Manager Lahan dan Utilitas PT JogjaSolo Marga Makmur (JMM), Muhammad Amin, mengatakan pembangunan sesi I Tol Jogja-Solo gate Kartasura (Sukoharjo) hingga gate Purwomartani (Sleman) ditargetkan rampung sekaligus sudah dapat diresmikan pada 17 Agustus 2023.
Hingga awal Januari 2022, pembangunan sesi I jalan Solo-Jogja sudah mencapai 20 persen. Panjang jalan tol sesi I tersebut mencapai 42,3 kilometer. Nantinya, pembangunan sesi I jalan tol menelan anggaran senilai Rp8 triliun. Pembangunan Tol Jogja-Solo terdiri dari tiga sesi.
"Di tahun 2022 ini, kami usahakan akan rampung hingga 80 persen. Dengan demikian, 17 Agustus 2023 sudah bisa diresmikan. Setelah peresmian itu, masyarakat sudah boleh menggunakan [melewati]. Dengan jalan tol ini nanti, jarak Solo-Jogja yang biasa ditempuh 1,5 jam bisa menjadi 20 menit," kata Muhammad Amin saat ditemui wartawan di Balai Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen, Senin (10/1/2022).
Muhammad Amin mengatakan kendala yang muncul dalam pembangunan tol adalah hujan. Namun hal tersebut sudah dapat diatasi oleh tim teknis.
"Yang kami rampungkan di beberapa lokasi itu boks jalan dan boka pengairan. Sebagian besar juga urukan. Dalam menguruk tanah harus butuh sinar Matahari, sementara sekarang musim hujan. Kami sudah mengakalinya. Begitu tanah diuruk, kami biarkan kering hingga 2-3 hari [tim teknis mengerjakan volume pekerjaan yang lain]. Setelah itu dilanjutkan lagi. Jadi, praktis tak ada kendala berarti," katanya.
Sumber : www.harianjogja.com
Post a Comment