Antara Ratu Elisabeth dan Pemuda Pejuang


Oleh : Tere Liye

Foto di postingan ini adalah gambar Ratu Elizabeth II, saat menjadi mekanik ketika Perang Dunia ke-2.

Tapi sorry, sy tdk akan membahasnya. 

Saya ingin mengingatkan kalian, November 1945 meletus pertempuran besar di Surabaya. Rakyat Indonesia yang menolak dijajah lagi, melawan pasukan Sekutu. 10.000 lebih penduduk Indonesia gugur. 

Apa pasalnya? Simpel. Brigjen Mallaby, jenderal Inggris mati. Sekutu marah, mengultimatum agar rakyat menyerahkan senjata. Enak saja. Kamu itu penjajah, kok ngatur2. Ratusan ribu penduduk melawan, tentara rakyat, santri2, ulama2, bahu-membahu. Bung Tomo membakar semangat! Perang meletus. Ribuan tentara rakyat mati. Setidaknya 200.000 penduduk Surabaya mengungsi. 

Lima bulan kemudian, Maret 1946, kejadian serupa terjadi di Bandung. Kolonel MacDonald, pimpinan pasukan Inggris, mengultimatum tentara rakyat menyerahkan senjata.

Lagi2, enak saja. Rakyat Bandung melawan. Tapi mereka tdk akan menang melawan pasukan Inggris yg bersenjata lengkap. Agar kota tercinta Bandung tdk dimanfaatkan sekutu jadi markas, ratusan ribu penduduk Bandung memutuskan mengungsi sambil membumihanguskan kota. 

Bandung Lautan Api. Kota Bandung menyala terang dalam kobaran api besar. 

Sementara itu, Muhammad Toha dan Muhammad Ramdan, yang masih belia, nekad menyerbu gudang senjata sekutu, meledakkan diri bersama gudang tersebut. BUM! BUM!

Dear netizen, cerita ini bukan fiksi. Kalian mungkin sudah lupa. Tapi Inggris, pernah kejam sekali dgn rakyat Indonesia. Juga Belanda, Jepang.

Catatan pendek ini bukan agar kalian membenci mereka. Bukan. Karena dunia sudah damai. Tapi ayolah, jika kita pintar sekali mengenang semua sejarah Ratu Elizabeth II, saatnya kita juga tahu tentang Muhammad Toha dan Muhammad Ramdan.

Berapa usia Toha saat sahid meledakkan gudang amunisi lawan? 19 tahun! Toha tertembak, saat dia tdk punya pilihan lain, dia memutuskan meledakkan granat bersama dirinya di gudang senjata itu. 

Hari ini, dua nama ini jadi jalan di kota Bandung. Entahlah. Netizen Indonesia boleh jadi lebih kenal Ratu Elizabeth dibanding dua remaja hebat ini. 

• Tere Liye, penulis novel 'RINDU', tentang sejarah juga loh ini, perang juga
Powered by Blogger.
close