Cara Terbaik Menghentikan Tangisan Bayi


Dikutip dari republika.co.id, Terkadang, orang tua mungkin merasa kewalahan bila menghadapi bayi yang tak mau berhenti menangis. Menurut sains, cara terbaik menenangkan bayi yang menangis adalah menggendong dan mengajak bayi tersebut berjalan-jalan sejenak dan menidurkannya di boks bayi bergoyang atau rocking cot.

Hal ini diketahui melalui sebuah studi baru berskala kecil yang melibatkan 21 bayi berusia sekitar tiga bulan beserta orang tua mereka sebagai partisipan. Studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari RIKEN Center for Brain Science ini melakukan sebuah percobaan untuk menenangkan bayi yang menangis.

Ada empat metode menenangkan bayi menangis yang dicoba dalam studi ini. Keempat metode tersebut adalah menggendong bayi sambil membawanya berjalan, menggendong bayi sambil duduk, membaringkan bayi di boks bayi, dan membaringkan bayi di boks bayi yang bergoyang atau rocking cot.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Current Biology ini menemukan bahwa metode yang paling efektif untuk menenangkan bayi menangis adalah menggendong dan mengajaknya berjalan kaki. Menurut tim peneliti, metode ini bisa membuat bayi menjadi tenang dan memperlambat detak jantung bayi dalam waktu 30 detik.

Efek menenangkan yang serupa juga terlihat pada metode membaringkan bayi di rocking cot. Akan tetapi, efek menenangkan tak terlihat pada dua metode lainnya.

Dari studi ini, tim peneliti menemukan bahwa cara terbaik untuk menenangkan bayi menangis adalah kombinasi dari beberapa metode. Untuk melakukan kombinasi metode ini, hal pertama yang dapat dilakukan orang tua adalah menggendong bayi yang menangis dan membawanya berjalan kaki selama lima menit. 

Langkah berikutnya, orang tua bisa duduk sambil tetap menggendong bayi, selama lima menit. Selanjutnya, baringkan bayi ke boks bayi bergoyang.

Rentang waktu lima hingga delapan menit saat melakukan masing-masing langkah tersebut berkaitan dengan durasi waktu yang dibutuhkan orang-orang untuk tidur lebih dalam. Menurut studi, ketiga langkah tersebut merupakan metode yang paling sukses untuk menghentikan bayi menangis.

Tim peneliti mengatakan, hal serupa juga dilakukan hewan mamalia untuk menenangkan bayi mereka. Hewan mamalia biasanya akan mengendong dan berkeliling bersama bayi mereka untuk membuat bayi mereka tenang.

Temuan ini juga mengindikasikan bahwa kontak maternal saja tidak cukup untuk menenangkan anak. Kontak maternal ini perlu disertai dengan gerakan agar anak bisa tenang.

Sebagai contoh, sebagian ibu biasanya akan langsung membaringkan bayi mereka yang menangis karena mengantuk. Setelah bayi dibaringkan, dia biasanya justru akan terus menangis. Hal ini bisa tetap terjadi, meski orang tua membaringkan anak dengan cara yang amat lembut.

"Meski saya seorang mama dengan empat orang anak, saya merasa terkejut dengan hasil ini," kata ketua tim investigasi, Kumi Kuroda, seperti dilansir BBC.

Kapan cari pertolongan?

Tangisan bayi bisa memiliki beragam makna, mulai dari lapar, popok kotor, hingga haus. Oleh karena itu, saat bayi menangis, coba untuk mengecek dan mengatasi alasan-alasan tersebut lebih dulu.

Bayi juga bisa menangis karena merasa sakit. Bila bayi menangis secara berlebihan, bayi tersebut mungkin mengalami kram perut yang dikenal dengan sebutan kolik. Tangisan ini bisa berlangsung hingga beberapa jam dan tak ada yang bisa dilakukan oleh orang tua selain membantu membuat anak lebih nyaman.

Seberapa pun besarnya rasa frustrasi, orang tua tidak diperkenankan mengguncang tubuh bayi. Gerakan mengguncang ini bisa membuat kepala bayi bergerak dengan keras dan mendorong terjadinya kerusakan otak.

Yang terpenting adalah, orang tua perlu mempercayai insting mereka. Bila tangisan bayi dirasa tidak normal, segera hubungi dokter agar anak bisa diperiksa lebih lanjut.

"Orang tua mempelajari beragam teknik berbeda untuk menenangkan bayi mereka. Apa yang berhasil bagi sebagian orang, belum tentu cocok untuk sebagian lainnya. Ini tentang mengenali bayi Anda dan menemukan cara yang sesuai dengan Anda dan keluarga Anda untuk menenangkan sang bayi," ujar Jenny Barrett dari National Childbirth Trust.

Powered by Blogger.
close