Mahfud MD: Mari Bangun Negara Islami, Negara Islam Indonesia Tak Perlu
Mahfud MD selaku Ketua Dewan Pakar Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), mengajak warga KAHMI membangun negara Indonesia yang Islami. Tetapi bukan negara Islam Indonesia yang dimaksud Menko Polhukam ini.
Ajakan itu disampaikan Mahfud MD pada acara Malam Puncak HUT KAHMI Ke-56 Tahun, semalam, Sabtu (17/09/2022) di Jakarta.
Pada kesempatan yang dihadiri berbagai tokoh politik beda partai itu, Mahfud MD mengajak hadirin untuk tidak saling serang meskipun terjadi perbedaan.
“Enggak usah kita saling serang karena perbedaan aliran politik. Enggak usah!’ ujarnya pada acara yang diikuti hidayatullah.com secara virtual via Zoom itu.
Meski terjadi perbedaan, yang penting menurut Mahfud MD adalah kesamaan prinsip.
“Yang penting prinsipnya sama, kita sebagai orang HMI cinta Islam, cinta Indonesia, akan menghayati, akan melakukan kehidupan yang Islami,” ujarnya.
Boleh saja, kata mantan Ketua MK ini, terjadi perbedaan partai politik. “Yang penting tujuannya sama,” imbuhnya.
Mahfud MD lantas menyampaikan ucapkan selamat hari ulang tahun ke-56 KAHMI.
“Mari kita berkhidmat untuk NKRI yang bernapaskan Islam. Bernapaskan Islam itu istilahnya Islami.
Islami itu kata sifat, bukan kata benda. Kalau Islam itu kata benda,” jelasnya.
“Kalau Islami itu kata sifat. Kata sifat itu.
Mari kita bangun negara Islami. Indonesia tidak usah membangun negara Islam Indonesia, tidak perlu. Tapi negara Islami,” urainya.
Ia pun menerangkan lebih jauh contoh-contoh sifat Islami.
“Sifat Islami itu segala hal-hal yang baik, yang rahmatan lil alamin, wasathiyah, ada di kata Islami. Santun, patriotik, nah itulah Islami,” ujarnya.
“Itulah yang akan kita bangun di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini,” tambah Mahfud MD.
“Selamat ulang ke-56, mari mita maju bersama KAHMI,” pungkasnya sebelum menutup dengan ucapan salam.
Mahfud sebelumnya juga menyampaikan, pada usia lebih dari setengah abad itu, KAHMI melakukan renungan nasional, khususnya terkait apa dan mengapa HMI dan KAHMI dilahirkan.
Menurutnya, HUT merupakan momentum berkontemplasi dan mengevaluasi diri. HMI atau KAHMI ada, kata dia, untuk mencetak kader bangsa dengan insan cita, membangun Indonesia.
Saat ini ini banyak alumni HMI telah tersebar dan ikut menjadi penentu di berbagai lini berbangsa dan bernegara, seperti di DPR RI, MPR RI, DPD RI, DPRD, kepala daerah, hingga lembaga penegak hukum.
Pada malam peringatan HUT KAHMI ke-56 itu, juga dilakukan Peluncuran Letter Sign Gedung Rektorat Universitas Insan Cita Indonesia (UICI). Ini universitas yang didirikan oleh KAHMI, disebut-sebut sebagai kampus startup digital pertama di Indonesia.*
Rep: Muhammad Abdus Syakur, Editor: Bambang S
Sumber : www.hidayatullah.com
Post a Comment