Pembaharuan Imperalisme Barat


Oleh : Indriani

Metode pengajaran maupun tsaqofah dengan acuan falsafah asing westernisasi mengalami pembaharuan demi pembaharuan demi melanjutkan imperialisme Barat berkedok pendidikan. Menengok sejarah masa lalu, janji yang kuat dari seorang misionaris, Samuel Marinus Zwemer (1867-1952) mengatakan kepada teman-temannya dalam konferensi yang diselenggarakan di Quds Islamiyah:

“Wahai saudara saudara sekalian sungguh dalam periode ini, yang dimulai sepertiga dari abad 19 sampai sekarang kami telah menguasai program pendidikan di wilayah kekuasaan Islam …, terima kasih kepada saudara saudara sekalian, kalian telah menyiapkan generasi yang tidak lagi menyadari adanya hubungan kepada Allah, tidak ingin mengetahui serta mengeluarkan orang Islam dari keislamannnya”.

Generasi muslim di masa-masa kemunduran Islam sejatinya mulai selangkah demi selangkah masuk kedalam perangkap pemikiran Barat, dengan jebakan pendidikan dan misi kemanusiaan. Sehingga, generasi muslim mengenal racun berbalut roti manis, yaitu sekulerisme, pluralisme, dan berbagai pemikiran Barat lain. Proses ini yang memberikan andil besar terhadap lemahnya generasi muslim sekaligus menjauhkan dari agamanya sendiri. Agama Islam ibarat buku yang berjalan saja, ditulis secara teori namun secara praktek westernisasi terus menerus mengalami pembaharuan yang digulirkan kepada generasi muslim.

Penyadaran terhadap hal tadi, haruslah disampaikan secara masif pula, mengimbangi neraca peradaban asing yang masih saja memegang kunci level dunia. Generasi muslim harus disadarkan, dan sejatinya untuk senantiasa mewaspadai dari berbagai gerakan terarah dari lanjutan “janji kuat misionaris” tadi. Sehingga generasi Islam tadi lengah dan terpesona dengan nuansa kebarat-baratan yang diracang secara apik memaperkan peradaban yang nihil dari etika, khasanah, juga tsaqofah Islam.

Wallahu’alam Bi Showab

Indriani, Pendidik di SDIT Hidayatullah Sleman Yogyakarta & Aktivis Dakwah Perempuan

Powered by Blogger.
close