Perhatikan Kuncinya
Ketika Allah Ta’ala tinggikan derajat, maka kekurangan yang ada tak menjadikannya bercacat. Berjuta rindu mengantarkan manusia datang ke BaituLlah. Mereka tumpahkan tangis dan bahagia bercampur aduk menjadi satu. Dinding Ka’bah yang tak mulus tidaklah menghalangi mereka untuk datang dengan tulus. Bahkan dinding inilah, setiap bagiannya, mengalir padanya kemuliaan.
Sungguh, secuil dinding Ka’bah jauh lebih utama dibandingkan gedung-gedung tinggi menjulang tempat kita menginap saat datang. Tidak ada dinding yang memperoleh penghormatan lebih tinggi melebihi Ka’bah. Ia ditutup dengan kiswah (pakaian) terbaik yang padanya dibasahi wewangian terpilih. Padahal pada dindingnya pun dilumurkan wewangi yang paling baik di antara wewangi terbaik; minyak gaharunya, mawarnya, misiknya, ‘ambarnya serta berbagai bahan penyusun lainnya.
Sebuah pelajaran sangat berharga…. Setiap yang ada dalam rangka dan untuk taqwa, maka ia bernilai tinggi, penuh kemuliaan….
Begitu pula rumah-tangga. Jika engkau menginginkan rumah-tangga yang penuh kebaikan, perhatikan apa kuncinya. RasuluLlah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam sampaikan “فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ” (maka bersukseslah dengan mendasarkan pada dzat agamanya, niscaya engkau beruntung). Jika dzat agama, yakni seberapa besar komitmen pada agama yang menjadi pertimbangan, maka apa yang tampak sebagai kekurangan menurut kebanyakan manusia, tidak lagi menjadi persoalan. Adapun yang tidak kita sukai darinya, bersebab dzat agama itu pula, akan segera beralih kepada apa-apa yang menjadikan kita ridha; senang kepadanya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
لاَ يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ
“𝑱𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒖𝒌𝒎𝒊𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒏𝒄𝒊 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒖𝒌𝒎𝒊𝒏𝒂𝒉. 𝑱𝒊𝒌𝒂 𝒊𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒔𝒖𝒌𝒂 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒊𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒉𝒍𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂, 𝒎𝒂𝒌𝒂 𝒊𝒂 𝒓𝒊𝒅𝒉𝒂 (𝒔𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈) 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒉𝒍𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏.” (𝐇𝐑. 𝐌𝐮𝐬𝐥𝐢𝐦).
Mohammad Fauzil Adhim, Penulis Buku-buku Parenting dan Keluarga
Post a Comment