Dokter Kandungan Cabuli Ratusan Pasien Rumah Sakit Colombia University


Dikutip dari Hidayatullah.com– Seorang dokter kandungan dituduh melakukan pelanggaran seksual terhadap lebih dari seratus pasiennya. Rumah sakit milik Colombia University merogoh kocek jutaan dolar untuk membayar kompensasi kepada korban.

Dilansir DW, dua rumah sakit di New York, Amerika Serikat, hari Jumat (6/10/2022) setuju untuk membayar lebih dari $165 juta kepada 147 bekas pasien dokter kandungan itu, yang ditudih melakukan pelecehan seksual dan perbuatan tidak terpuji.

Perjanjian tersebut menetapkan uang kompensasi akan dibagikan kepada para korban, termasuk puluhan yang menggugat dokter itu dan jaringan rumah sakit ketika para korban melapor.

Dua rumah sakit yang terlibat adalah Columbia University Irving Medical Center dan New York-Presbyterian.

Dalam pernyataan hari Jumat, Columbia University Irving Medical Center mengatakan “sangat menyesali” penderitaan yang dialami pasien dokter Robert Hadden dan berharap bahwa resolusi ini akan memberikan semacam dukungan bagi para wanita yang disakitinya. “Semua yang berani maju melaporkannya harus diapresiasi.”

Dokter cabul itu, Robert Hadden, divonis bersalah pada 2016 dalam dua dakwaan melakuusentuhan paksa dan pelecehan seksual tingkat tiga, dan dia diharuskan menyerahkan izin praktik medisnya. Dia sudah tidak bekerja sebagai dokter sejak 2012.

Dalam kesepakatan hukum tahun 2016, Hadden kehilangan izin praktik medisnya dan terdaftar sebagai pelanggar seks tingkat rendah, tetapi tidak dimasukkan ke dalam penjara.

Dia saat ini juga sedang menunggu dakwaan federal yang terpisah atas pelecehan seksual terhadap puluhan wanita muda selama dua dekade.

Jaksa menggambarkannya sebagai “predator berjas putih.” 

Evelyn Yang, istri bekas kandidat presiden Amerika Serikat dan kandidat walikota New York City Andrew Yang, juga menuding Hadden pernah mencabulinya saat dia masih menjadi pasien tahun 2012.

Pada bulan Januari 2020, Evelyn Yang mengatakan kepada CNN dia dicabuli oleh Hadden saat hamil tujuh bulan anak pertamanya, dan pada awalnya tidak memberi tahu suaminya. “Dia ini adalah pemangsa berantai, dan dia memilih saya sebagai mangsanya,” katanya kepada stasiun televisi itu.*

Rep: Ama Farah, Editor: Dija

Powered by Blogger.
close