Ilmuwan Iran Mengklaim Nasi Putih Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung?


Dikutip dari Hidayatullah.com—Ini mungkin berita seram bagi kita yang biasa makan nas i.Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa praktik makan biji-bijian olahan atau olahan menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia, seperti halnya makan permen secara berlebihan, demikian dilaporkan surat kabar New York Post,  berdasarkan pada kebiasaan diet dan riwayat kesehatan suatu populasi di Iran.

Studi tersebut menemukan bahwa risiko seseorang terkena penyakit arteri koroner prematur (PCAD) akibat terlalu banyak makan nasi putih sama dengan konsumsi gula dan minyak tidak sehat yang terkandung dalam makanan manis. Studi ini berfokus pada sekelompok 2.500 responden yang memiliki arteri normal dan PCAD.

Setiap peserta diminta menjawab kuesioner tentang frekuensi makanan untuk menentukan tingkat konsumsi terlalu banyak makan biji-bijian utuh dan olahan. Para peneliti menemukan bahwa asupan biji-bijian olahan yang lebih tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko PCAD, sementara praktik makan biji-bijian membantu mengurangi risiko penyakit.

Biji-bijian yang ‘dimurnikan’ untuk dijadikan tepung atau hidangan lainnya memberikan tekstur yang lebih halus dan umur simpan yang lebih lama tetapi proses tersebut menyebabkan nutrisi utama hilang. Namun, biji-bijian seperti gandum, beras merah dan roti gandum mengandung nutrisi gandum utuh.

“Ada banyak faktor yang terlibat mengapa orang mungkin mengonsumsi lebih banyak biji-bijian olahan dibandingkan dengan biji-bijian utuh … Beberapa faktor terpenting yang perlu dipertimbangkan termasuk ekonomi dan pendapatan, pekerjaan, pendidikan, budaya, usia, dan faktor serupa lainnya,” kata Dr. Mohammad Amin Khajavi Gaskarei, penulis utama studi tersebut.

“Diet yang mengonsumsi biji-bijian yang tidak sehat dan olahan secara berlebihan dianggap sama dengan mengadopsi diet yang banyak mengandung gula,” tambah Amin Khajavi Gaskarei.

Biji-bijian olahan diproses dengan cepat oleh tubuh karena kekurangan serat dan menyebabkan lonjakan kadar gula darah, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).  Seiring waktu, gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan saraf yang mengontrol jantung dan menyebabkan terbentuknya plak di dinding arteri.

Sebuah laporan tahun 2019 dari American College of Cardiology dan American Heart Association merekomendasikan diet yang menekankan asupan sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian dan ikan untuk mengurangi faktor risiko penyakit jantung.

“Karena lebih banyak penelitian menunjukkan peningkatan konsumsi biji-bijian olahan secara global, serta dampaknya terhadap kesehatan secara keseluruhan, penting bagi kita untuk menemukan cara untuk mendorong dan mendidik orang tentang manfaat konsumsi biji-bijian utuh,” lanjut Khajavi Gaskarei.*

Rep: Ahmad

Powered by Blogger.
close