Tampilkan Konten Telanjang, Singapura Batasi Izin Majalah Vogue


Dikutip dari Hidayatullah.com—Singapura mengeluarkan peringatan keras dan memperpendek izin penerbitan Majalah Vogue Singapore karena menerbitkan konten foto telanjang dan mempromosikan ‘keluarga non-tradisional’. Kementerian Komunikasi dan Informasi (MCI) mengatakan pihaknya mengeluarkan peringatan keras terhadap edisi lokal Vogue dan membatasi izin penerbitan majalah mode tersebut.

“Mereka melanggar Pedoman Konten untuk Majalah Gaya Hidup Lokal empat kali dalam dua tahun terakhir termasuk konten telanjang dan mempromosikan keluarga non-tradisional,” ujarnya. “Izin satu tahun Vogue Singapore juga dibatalkan efektif Kamis lalu,” katanya dikutip AFP.

Vogue Singapura mengajukan lagi dan MCI mengeluarkan (mereka) izin enam bulan,” kata kementerian itu.

Menurut MCI, terakhir kali izin penerbitan dipersingkat adalah pada tahun 2014, ketika sebuah majalah seni lokal melanggar pedoman untuk konten yang tidak sensitif dan religius. Sebelumnya, majalah wanita Cleo dan majalah pria FHM juga dikenai tindakan yang sama untuk konten seks, ketelanjangan, pergaulan bebas, dan gaya hidup permisif masing-masing pada tahun 2008 dan 1998.

Tindakan pemerintah terhadap Vogue Singapura muncul setelah majalah tersebut menerbitkan artikel dalam beberapa bulan terakhir tentang topik lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT), gambar wanita setengah telanjang dan wawancara dengan aktivis terkemuka Singapura. Agustus lalu, pemerintah Singapura mengumumkan rencana untuk mendekriminalisasi hubungan seks sesama jenis.

Namun Perdana Menteri Lee Hsien Loong juga berjanji untuk melestarikan institusi pernikahan seperti yang didefinisikan antara satu pria dan satu wanita, memicu kekhawatiran aktivis tentang hambatan tambahan untuk kesetaraan pernikahan penuh.*

Rep: Ahmad

Powered by Blogger.
close