Birrul Walidain


Oleh : Mohammad Fauzil Adhim Ia sudah tua, tetapi ayahnya ayahnya tentu lebih tua lagi. Setua apa pun dia, tetaplah ia anak dari ayah-ibunya. Tetap berlaku pula perintah birrul walidain.... Dan lelaki ini mencontohkan kepada kita bagaimana caranya berbakti. ⁣
Sesudah perintah men-tauhid-kan Allah, berikutnya adalah perintah berbakti kepada kedua orangtua. Sesudah larangan mempersekutukan Allah, tepat sesudahnya adalah larangan mendurhakai kedua orangtua. ⁣
Allah Ta’ala berfirman: ⁣
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ⁣
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua” (QS. An-Nisa', 4: 36). ⁣
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ⁣
الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوِ احْفَظْهُ ⁣
“Kedua orang tua itu adalah pintu surga yang paling tengah. Jika kalian mau memasukinya maka jagalah orang tua kalian. Jika kalian enggan memasukinya, silakan sia-siakan orang tua kalian” (HR. Tirmidzi). ⁣
Mari kita renungkan pula hadis berikut ini: ⁣
سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْكَبَائِرِ قَالَ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ وَقَتْلُ النَّفْسِ وَشَهَادَةُ الزُّورِ ⁣
Nabi shallaLlahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang kaba’ir (dosa-dosa besar). Maka Beliau berkata, “Menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orangtua, membunuh orang dan bersumpah palsu” (HR. Bukhari dan Muslim). ⁣
Anak-anak kita, sudahkah mereka belajar berbakti kepada kita? Ini bukan soal balas jasa, tetapi soal keselamatan dan kemuliaan mereka kelak, di dunia hingga akhirat. ⁣
Photos credit: Badr Photo Mohammad Fauzil Adhim, Penulis Buku dan Motivator
Powered by Blogger.
close