Ejek Korban Gempa Turki, Charlie Hebdo Banjir Hujatan Netizen


Dikutip dari Hidayatullah.com — Majalah satir Prancis Charlie Hebdo telah memicu kecaman karena menerbitkan karikatur yang mengolok-olok korban dua gempa bumi mematikan di Turki, Selasa (07/02/2023).

“Cartoon of the Day” dibagikan di Twitter beberapa jam setelah gempa menampilkan gambar bangunan yang rusak, mobil yang terguling, dan tumpukan puing.

“Gempa bumi di Türkiye. Bahkan tidak perlu mengirim tank,” kata karikatur Charlie Hebdo itu.

Bencana yang terjadi di 10 provinsi di negara itu mengakibatkan lebih dari 3.000 orang tewas dan lebih dari 20.000 terluka, menurut badan bencana Türkiye AFAD.

Gempa berkekuatan 7,7 melanda distrik Pazarcik di provinsi Kahramanmaras pada dini hari. Sekitar sembilan jam kemudian, gempa berkekuatan 7,6 yang berpusat di distrik Elbistan Kahramanmaras mengguncang wilayah itu, mempengaruhi beberapa provinsi lainnya.

Gempa bumi juga dirasakan di Libanon dan Suriah menyebabkan korban tewas dan kerugian besar.

Sebuah studi akademik berjudul “Pemeriksaan Islamofobia dalam Kasus Kartun yang Dibagikan di Akun Twitter Majalah Charlie Hebdo”, yang diterbitkan pada tahun 2018, meneliti beberapa kartun majalah yang dibagikan antara 13 Agustus 2009, dan 15 Oktober 2018 dan menemukan bahwa 38 dari 6123 tweet yang dibagikan di akun Twitter majalah Charlie Hebdo bersifat anti-Muslim.

Menurut analisis mereka, kartun-kartun yang dibagikan majalah tersebut merepresentasikan Islam sebagai agama penyimpangan dan terorisme.

Majalah tersebut berulang kali menerbitkan karikatur menghujat Nabi Muhammad, anak migran yang meninggal, korban virus, Paus, pemimpin Yahudi, serta kartun yang menghina Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada tahun 2020.

Reaksi dari media sosial

Kartun itu dilihat lebih dari 12 juta kali di akun Twitter Charlie Hebdo dengan kebanyakan orang berkomentar menghujat majalah Prancis yang kontroversial itu.

Seorang netizen berkomentar: “Ini bukan kebebasan berbicara, ini adalah sekelompok sampah rasis terbelakang yang bersembunyi di balik kebebasan berbicara.”

“Menjijikkan, menyedihkan, tidak manusiawi!” hujat netizen lain.

Tidak hanya itu, tokoh masyarakat juga ikut mengutuk dan menghujat Charlie Hebdo.

“Orang barbar modern! Tenggelam dalam kemarahan dan kebencian Anda,” kata juru bicara kepresidenan Türkiye Ibrahim Kalin, di Twitter.

Abdurrahim Boynukalın, seorang politisi Turki dan perwakilan Partai AK di London mengatakan “mereka tidak menunjukkan batasan dalam mengejar kontroversi”.*

Powered by Blogger.
close