Selalu Dituduh HTI, Ustad Somad Sebut Hanan Attaki Pendakwah Ahlus Sunnah Alumni Al-Azhar yang ‘Asy’ari



Dikutip dari Hidayatullah.com — Baru-baru ini ramai kabar pembubaran dan penolakan pengajian Ustadz Hanan Attaki oleh PCNU dan Banser di beberapa kota Jawa Timur. Terbaru, Hanan Attaki dikabarkan ditolak menggelar pengajian di Pamekasan, Madura pada Ahad (20/02/2023).

Menurut sebagian pihak yang menolak, Hanan Attaki disinyalir sebagai eks Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Namun, hal itu disangkal oleh Ustadz Abdul Somad. Menurutnya, Hanan Attaki adalah Azhary (bermahzab Syafii dan beraqidah Asy’ari).

UAS mengaku, di satu sisi, memiliki sedikit perbedaan dengan Hanan Attaki. Di sisi lain, juga memiliki banyak kesamaan.

“Kata orang, aku bicara meledak meletup. Ust Hanan Attaki lembut, menyejukkan. Beliau datang ke Pekanbaru, jamaah yang hadir anak-anak muda semua. Kalau aku, jamaah orang-orang tua,” tulisnya pada Ahad (19/02/20230) di Instagram.

“Tapi, ada juga beberapa persamaan antara kami. Sama-sama dari Sumatera. Beliau dari Aceh, aku dari Riau. Sama-sama Ahlussunnah wal Jama’ah, manhaj Imam Abu al-Hasan al-‘Asy’ari. Sama-sama ngaji sifat 20,” lanjut UAS.

Ulama lulusan Al-Azhar Mesir itu lantas mengatakan bahwa dirinya dan Ustadz Hanan Attaki sama-sama belajar Fiqh Mazhab dan sama-sama mengamalkan mazhab Syafi’i.

“Dalam Akhlaq, kami mengikuti para ulama yang mengkhususkan diri dalam Akhlaq Islamy, yang disusun sistematis oleh Imam Abu Hamid al-Ghazaly,” ungkap UAS.

Perlu diketahui, pada Ahad (12/02) lalu viral penolakan ceramah Ustadz Hanan Attaki di Masjid Al-Muttaqin, Desa Ladan, Kecamatan Pamekasan, Madura oleh Banser Nahdlatul Ulama (NU) bersama warga.

Massa berjumlah ratusan orang itu memenuhi masjid dan meminta pengajian dibubarkan. Setelah dilakukan mediasi, akhirnya diputuskan pengajian tidak dilanjutkan.

Ketua GP Ansor Pamekasan, Maltuful Anam, menyebut pengajian Ustadz Hanan Attaki dibubarkan karena dianggap lebih banyak mudharatnya dibandingkan manfaatnya.

Selain itu, pengajian Ustadz Hanan Attaki disebut tidak sesuai dengan kultur dan budaya masyarakat Jawa Timur.*

Powered by Blogger.
close