Terlalu Mendewakan Pariwisata, Ulah Turis Asing di Bali Makin Ugal-ugalan



Dikutip dari Hidayatullah.com—Ulah wisatawan asing  di Bali makin aneh dan ugal-ugalan.Mereka  ada yang bekerja cari nafkah, ugal-ugalan di jalan hingga ada yang protes soal kokok ayam.

Sebuah petisi nyeleneh dibuat oleh sepuluh warga negara asing (WNA) yang sedang menginap di sebuah homestay di Jimbaran Kuta Selatan. Mereka memprotes suara kokok ayam aduan yang dimiliki warga lokal tetangga mereka. Tidak hanya protes kokok ayam, petisi juga menyinggung dugaan pemilik ayam jago adalah pelaku judi.

“Dilema bagi Bali yang telah telanjur mendewakan pariwisata dan turis sebagai agen pembawa dolar,” demikian kritim media local, Balipost, Senin (6/3/2023).

Menurut media itu, perilaku WNA yang sepertinya adalah turis di Bali semakin hari memang semakin unik dan bikin garuk-garuk kepala. Sebelumnya ada turis yang membuka kursus mengendarai sepeda motor bagi rekan-rekannya sesama turis.

“Ada pula yang berdagang burger keliling. Yang paling jamak adalah tingkah mereka saat di jalanan mengendarai sepeda motor,” tambahnya.

Sebelumnya, pantauan media menemukan turis yang menggunakan kendaraan –baik roda empat dan roda dua yang digunakan– bernopol Rusia, bahkan plat dimodifikasindengan tulisan nama.

Bulan Pebruari lalu, viral pasangan bule menggunakan sepeda motor dengan plat DK 2366 FBC dalam keadaan duduk berhadapan saat naik motor. Tidak hanya duduk berhadapan, padangan wanitanya berada di depan pria yang sedang mengendarai sepeda motor sambil memeluk pasangan prianya tanpa menggnakan helm di jalanan.

Ini bukan pertama kalinya turis asing melanggar aturan di Bali. Sebelumnya ada aksi bocah bule mencoret dinding sekolah yang juga sempat viral di media sosial.

Terlibat Pidana

Menurut Wakpolda Bali Brigjen Pol. Drs. I Ketut Suardana, M.Si., mengatakan ada peningkatan laka lantas melibatkan WNA yakni mencapai 68,60 persen. Selain itu terdapat kegiatan WNA yang melanggar peraturan. Tahun 2022-2023 adaa 56 kasus pidana melibatkan 60 WNA.

Selain ulah yang melanggar peraturan seperti aturan lalu lintas, banyak turis yang bekerja tanpa izin. Beberapa waktu yang lalu mencuat berita banyak warga Rusia yang ternyata di Bali tidak berwisata melainkan juga bekerja.

Wakil Gubernur Bali, Prof. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, atau akrab dipanggil Cok Ace tidak menampik realita ini. Menurutnya banyak turis yang bekerja secara ilegal di Bali.

Penelusuran terhadap media sosial warga Rusia yang ada di Bali memperlihatkan informasi dari mereka yang membuka jasa mulai dari kursus mengendarai sepeda motor, jasa tattoo hingga jualan sayuran.

Banyaknya turis bekerja secara ilegal membuat Dinas Pariwisata Provinsi Bali melakukan upaya pembentukan satuan tugas pengawasan. Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan satuan tugas akan terdiri dari Stapol PP, dinas terkait hingga kepolisian. Tugasnya memantau jika ada informasi turis yang mencarai nafkah secara ilegal di Bali.*/ (bp/jp)

Powered by Blogger.
close