Mewaspadai Bahan-Bahan Obat


Diabetes Federation pada tahun 2003 menyebutkan, 70 persen insulin yang beredar berasal dari manusia, 17 persen berasal dari babi

Dilansir dari Hidayatullah.com | BERDASARKAN temuan LPPOM – MUI, sejumlah bahan ha- ram yang ditemukan dalam obat-obatan yang beredar di masyarakat meliputi bahan utama dari babi, bahan tambahamn dari babi, bahan penolong dari babi, embrio, dan organ manusia, serta penggunaan.

Insulin

Insulin merupakan hormon yang digunakan untuk mengatur gula tubuh. Penderita diabetes memerlukan hormon insulin dari luar, guna mengembalikan kondisi gula tubuhnya kembali normal.

Insulin dimasukan ke dalam tubuh dengan cara disuntik. Insulin bisa berasal dari kelenjar mamalia atau dari mikroorganisme hasil rekayasa genetika.

Jika dari mamalia, insulin yang paling mirip dengan manusia adalah yang berasal dari babi. Salah satu produk insulin terkenal yang beredar di pasaran adalah Mixtard yang diproduksi oleh Novonrdisk.

Ada banyak tipe Mixtard yang diproduksi dengan kode produk yang berbeda-beda. Kandungannya ada yang berasal dari manusia yang diperbanyak dengan teknik rekombinasi DNA dan proses mikroa, ada juga yang berasal dari hewan, yakni babi.

Informasi kehalalan produk ini sangat minim, bahkan dokter pun tidak mengetahuinya. Dari data yang dirilis oleh International Diabetes Federation pada tahun 2003 menyebutkan, 70 persen insulin yang beredar berasal dari manusia, 17 persen berasal dari babi, delapan persen dari sapi, sisanya lima persen merupakan campuran antara babi dan sapi.

Heparin

Obat ini berfungsi sebagai anti koagulan atau anti penggumpalan pada darah. Banyak digunakan oleh penderita penyakit jantung untuk menghindari penyumbatan pada pembuluh darah.

Hampir semua heparin yang ber edar di pasaran diimpor dari luar negeri. Salah satunya merek Lovenox 4000 keluaran Aventis Pharma Specialities, Prancis yang diimpor oleh PT Aventis Pharma, Jakarta.

Lovenox mengandung heparin sodium dari babi yang dengan tegas tertera pada kemasannya. Hanya saja, keterangan berbahan babi tersebut dicetak sangat kecil dan hanya tertera pada kemasan.

Sehingga ketika ke masannya dibuang, maka dokter dan pasien yang bersangkutan tidak akan mengenalinya lagi.

Kapsul

Cangkang kapsul sebenarnya hanya bahan penolong untuk membungkus obat, bukan bahan obat. Tapi masalahnya, cangkang ini juga ikut tertelan dan masuk ke Indonesia hanya yang berasal dari sapi.

Pertanyaannya, apakah sapi yang digunakan disembelih secara Islam atau tidak? Selain itu, ada pula obat dan multivitamin yang diimpor dalam bentuk kapsul.

Lebih tepatnya jenis kapsul lunak (soft acpsule). Kapsul jenis ini banyak dibuat dari gelatin babi karena lebih bagus dan murah.

Dari keterangan LPPOM MUI, di antara obat impor berkapsul yang beredar di Indonesia seperti Yunan Baiyao dari China, sejumlah produk multivitamin, vitamin A dosis tinggi, dan vitamin E.

Alkohol

Alkohol banyak digunakan un- tuk melarutkan bahan-bahan aktif pembentuk obat. Obat batuk adalah salah satu obat yang banyak meng- gunakan alkohol.

Bahan ini dikonotasikan sebagai minuman kerasa atau khamr. Sejumlah obat batuk yang bebas dijual di pasaran mengandung alkohol berkadar di atas satu persen. Di antaranya Vicks Formula 44 (PT Prafa) 10,5%, Benadryl (PT Pfizer) 5 persen, Woods’ (PT Kalbe Farma) 6 persen, dan OBH Combi (Combiphar) 2 persen.*/Diambil dari Magezine Intibah

Powered by Blogger.
close