15 Cara Mengatasi Anak Tantrum dan Menjalin Koneksi Emosional Anak


Bagi setiap orang tua, momen-momen bahagia bersama buah hati selalu menjadi kenangan indah. Namun, tak jarang pula kita dihadapkan dengan momen yang mungkin cukup menantang: tantrum pada anak usia satu setengah hingga tiga tahun. Ah, siapa yang tak pernah mengalaminya? Tantrum, seperti badai singkat yang melanda, membuat si kecil meluapkan perasaan dan keinginannya dengan cara yang tak terduga.

Namun, wahai orang tua, tak perlu cemas! Dari pengalaman hingga pengetahuan terbaru, kami telah merangkum segala hal yang perlu Anda ketahui. Apakah anak Anda merasa frustrasi, kelelahan, atau bahkan terlalu banyak rangsangan yang menyebabkan kemarahan meledak-ledak, kami punya solusi cerdas yang akan membantu Anda menghadapinya dengan penuh kasih dan pengertian.

Tantrum adalah hal yang umum terjadi pada anak usia satu setengah hingga tiga tahun ketika mereka mencoba mengungkapkan perasaan dan keinginan mereka. Rasa frustrasi, kelelahan, overstimulasi, lapar, dan sakit bisa memicu tantrum. Sebagai orang tua, penting bagi kita untuk dapat mengatasi tantrum dengan baik agar anak merasa aman dan mendapatkan pengertian dari kita.

Mengapa Anak Sering Mengalami Tantrum?

Penting bagi kita sebagai orang tua untuk memahami penyebab tantrum pada anak agar dapat merespon dengan bijaksana dan efektif. Beberapa faktor yang bisa memicu tantrum antara lain:

  1. Frustrasi dan Kelelahan: Anak-anak seringkali merasa frustrasi karena belum dapat melakukan sesuatu yang mereka inginkan atau karena merasa lelah akibat aktivitas sehari-hari.
  1. Overstimulasi: Terlalu banyak rangsangan dari lingkungan sekitar dapat membuat anak menjadi kewalahan dan akhirnya meledak dalam bentuk tantrum.
  1. Lapar: Anak yang merasa lapar akan lebih mudah tersinggung dan sulit untuk dihadapi.
  1. Sakit: Rasa sakit atau ketidaknyamanan fisik bisa membuat anak menjadi lebih mudah marah dan menangis.

Mengatasi Tantrum dengan Bijaksana

Sebagai orang tua, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi tantrum dan membantu anak merasa lebih tenang:

1. Pastikan Keamanan Anak

Ketika anak mengalami tantrum, pastikan bahwa lingkungan sekitarnya aman bagi mereka. Jauhkan benda-benda berbahaya yang bisa membahayakan anak saat tantrum terjadi.

2. Pahami Penyebab Tantrum

Cobalah untuk memahami apa yang menyebabkan tantrum pada anak. Apakah mereka merasa kelelahan setelah bermain seharian atau mungkin merasa lapar? Dengan memahami penyebabnya, kita dapat merespon dengan lebih tepat.

3. Berikan Nutrisi yang Cukup

Pastikan anak sudah makan dengan baik dan mendapatkan nutrisi yang cukup. Anak yang merasa lapar cenderung lebih mudah marah dan rewel.

4. Validasi Perasaan Anak

Saat anak sedang tantrum, penting untuk mengakui perasaan mereka tanpa mengabaikannya atau mencemooh. Biarkan mereka tahu bahwa perasaan mereka dihargai.

5. Contohkan Ekspresi Emosi yang Sehat

Sebagai orang tua, kita dapat memberikan contoh positif dengan mengekspresikan emosi kita dengan baik di rumah. Ini akan mendorong anak untuk berbagi perasaan mereka dengan lebih terbuka.

6. Ajarkan Ekspresi Verbal

Mengajarkan anak untuk mengungkapkan perasaan mereka secara verbal juga dapat membantu mengurangi tantrum. Ajak anak berbicara tentang apa yang mereka rasakan.

7. Hindari Distorsi Perilaku

Meskipun mengalihkan perhatian anak dengan hal lain bisa membantu mengatur emosi mereka, tetapi jangan mengabaikan perasaan mereka sepenuhnya. Berikan dukungan dan pengertian.

8. Jaga Konsistensi

Penting untuk tetap konsisten dalam mendisiplinkan anak. Hindari memberi mereka apa yang mereka inginkan saat tantrum terjadi, karena hal ini bisa memperkuat perilaku tantrum.

9. Ajarkan tentang Emosi melalui Permainan dan Percakapan

Bermain permainan yang melibatkan pengenalan emosi dan berbicara tentang perasaan mereka dapat meningkatkan pemahaman anak tentang emosi.

10. Lakukan Pembicaraan Setelah Tantrum Mereda

Setelah tantrum mereda, luangkan waktu untuk berbicara dengan anak tentang apa yang terjadi dan bagaimana mereka bisa mengatasi perasaan negatif tersebut di masa depan.

11. Istirahat dan Tidur yang Cukup

Pastikan anak memiliki waktu istirahat yang cukup, terutama saat bepergian dalam perjalanan jauh. Kelelahan bisa membuat anak lebih rentan terhadap tantrum.

12. Kurangi Overstimulasi

Terlalu banyak rangsangan dari lingkungan sekitar bisa membuat anak kewalahan. Cobalah untuk mengurangi overstimulasi dengan memberikan lingkungan yang tenang dan nyaman.

13. Berikan Pilihan

Memberikan anak beberapa pilihan sederhana dapat memberdayakan mereka dan mengurangi rasa frustrasi.

14. Dorong Kemandirian

Biarkan anak mengemukakan pendapatnya dalam berbagai hal dan dorong kemandirian mereka dalam mengambil keputusan yang sesuai usia.

15. Konsultasikan dengan Profesional

Jika tantrum anak terus berlanjut, menjadi sangat intens, atau melibatkan perilaku merusak diri, jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional yang berpengalaman.

Menghadapi tantrum pada anak memang bisa menjadi tantangan bagi setiap orang tua. Namun, dengan memahami penyebabnya dan mengambil langkah-langkah yang tepat, kita dapat membantu anak mengatasi perasaan negatif mereka dengan lebih baik. Ingatlah bahwa memberikan dukungan dan kasih sayang adalah kunci utama dalam membantu anak melewati masa tantrum mereka dengan lebih baik.*

Sumber www.hidayatullah.com

Powered by Blogger.
close