Kecanduan Pornografi Sejak SD, Artis Billie Eilis Alami Kerusakan Otak
Dikutip dari situs Hidayatullah.com—Billie Eilish membuat pengakuan mengejutkan baru-baru ini dengan mengatakan otaknya mengalami kerusakan akibat terpapar pornografi.
Dalam wawancaranya, peraih Grammy Awards itu mengatakan kecanduan tontonan haram itu telah merusak otaknya, dimana ia sudah mengenalnya sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
“Sebagai perempuan, menurut saya pornografi adalah aib,” katanya seperti dikutip dari The Howard Stern Show New York Post Sabtu 5 Agustus 2023.
“Saya dulu sering menonton film porno. Jujur saja, saya mulai menonton film porno saat berusia 11 tahun,” lanjutnya.
Penyanyi Ocean Eyes ini mengungkapkan bahwa kecanduan telah benar-benar merusak otaknya dan dia sangat terpukul karena terpapar begitu banyak pornografi.
Billie mengakui bahwa dia menonton banyak jenis pornografi yang kasar dan menyesatkan idenya tentang seks dan hubungan. Dirinya juga mengecam industri pornografi karena menciptakan ekspektasi yang tidak realistis terhadap tubuh perempuan.
“Itu sampai pada titik di mana saya tidak bisa menonton apa pun kecuali itu adalah kekerasan. Saya pikir itu tidak menarik,” akunya.
“Saya masih perawan (saat itu). Saya tidak pernah melakukan apapun. Jadi, itu menciptakan masalah. Beberapa kali pertama saya berhubungan seksual, saya tidak menolak hal-hal yang tidak baik. Itu karena saya pikir hal itulah yang membuat saya tertarik, ”katanya.
Sebagaimana diketahui, kecanduan pornografi adalah kondisi yang ditandai dengan ketergantungan yang berlebihan terhadap pornografi. Orang yang kecanduan pornografi akan merasa sangat sulit untuk berhenti menonton pornografi, meski mereka tahu pornografi itu berbahaya.
98 Anak Terpapar Pornografi
Penelitian Yayasan Kita dan Buah Hati menemukan 98 persen anak yang memegang telepon pintar atau gadget pernah melihat, mengakses kontens pornografi. Hal ini berdasar riset terhadap 2.594 anak kelas 4,5,6 SD di Jabodetabek dan Kepulauan Riau.
“Sebagian besar konten pornografi itu diakses melalui handphone, yakni film (19 persen), video klip (17 persen), komik online (13 persen) dan situs internet (12 persen), ujar Direktur Yayasan Kita dan Buah Hati Jakarta, Elly Risman sebagaimana dikutip Antara.*
Post a Comment