Khutbah Jumat: Menjaga dan Meningkatkan Iman kepada Allah Swt

Banyak pesan dalam Al-Quran tentang perintah dzikir dan selalu ingat pada Allah, dengan dzikir manusia bisa menjaga dan meningkatkan iman, inilah tema khutbah Jumat kali ini.

Oleh: Ali Akbar bin Muhammad bin Aqil

Dikutip dari Hidayatullah.com | HATI ibarat rumah yang memiliki sejumlah pintu. Dari sinilah setan masuk lewat khayalan, nafsu syahwat, kemarahan, perbuatan amoral lainya. Sementara dzikir adalah penutup pintu masuknya setan, menjaga dan meningkatkan iman kepada Allah SWT. Di bawah ini naskah lengkap khutbah Jumat kali ini:

Khutbah Jumat Pertama

نَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

Jamaah Shalat Jumat yang Dimuliakan Allah

Para ulama adalah pewaris ajaran Nabi Muhammad ﷺ. Warisan beliau memang bukan harta, tahta, dan kedudukan.

Beliau mewariskan ilmu kepada kita melalui lisan dan tangan para ulama. Itulah kedudukan mulia yang Allah SWT berikan kepada para ulama.

Baru-baru ini negeri kita tercinta kedatangan sejumlah ulama dari negeri Tarim, Hadramaut. Salah satu ulama itu bernama Habib Umar bin Hafidz.

Ulama asal Yaman ini ditanya oleh seorang vokalis grup band di sebuah acara yang dihelat di Jakarta.  Inti pertanyaannya adalah bagaimana kita menjaga iman kita yang kadang naik dan kadang turun.

Terlebih bagi seseorang yang berkecimpung di dunia hiburan yang biasanya lekat dengan maksiat dan perbuatan dosa.  Dalam kesempatan itu, Habib Umar menyampaikan kepada kita semua langkah-langkah untuk tetap menjaga iman agar tidak turun.

Pertama, tetap berdzikir kepada Allah dalam berbagai situasi. Orang yang berdzikir kepada Allah di tengah orang-orang yang sedang lalai dari-Nya, dicatat pahala sebagai seorang mujahid di jalan Allah SWT.

Dengan kita selalu ingat kepada Allah (dzikir) tidak akan membuat kita mengabaikan Allah SWT dengan segala ketentuan-Nya. Oleh karena itu, kita dapati dalam Al-Quran perintah Allah yang menggunakan kata banyak adalah perintah dzikir:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ

“Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya.” (QS. al-Ahzab : 41).

Dengan dzikir kepada Allah, hati kita akan menjadi tenang.

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ   

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d : 28).

Dengan ingat Allah, kita akan tetap teguh di atas kebenaran serta diberi kemampuan untuk membedakan antara yang haq dan batil.

اِنَّ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا اِذَا مَسَّهُمْ طٰۤىِٕفٌ مِّنَ الشَّيْطٰنِ تَذَكَّرُوْا فَاِذَا هُمْ مُّبْصِرُوْنَۚ 

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa apabila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya).” (QS. Al-A’raf : 201).

Dengan selalu ingat Allah SWT, kita pun akan diingat oleh Allah.

فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ

“Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu.” (QS. Al-Baqarah : 152)

Kaum Muslimin Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah

Langkah kedua, agar tidak hanyut dalam perbuatan dosa serta maksiat sekaligus mempertahankan iman bahkan meningkatkannya adalah jangan malas dan berhenti untuk bertobat kepada Allah SWT.

Tidak ada manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan. Tidak ada manusia yang suci dari maksiat. Sebanyak apa pun dosa yang kita kerjakan, hendaknya kita jangan malas dan menunda tobat serta mohon ampun kepada Allah SWT.

Kabar gembira disampaikan oleh Allah kepada insan-insan yang bertobat :

وَّاَنِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَّتَاعًا حَسَنًا اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى وَّيُؤْتِ كُلَّ ذِيْ فَضْلٍ فَضْلَهٗ ۗوَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيْرٍ

Hendaklah kamu memohon ampunan kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu sampai waktu yang telah ditentukan. Dan Dia akan memberikan karunia-Nya kepada setiap orang yang berbuat baik. Dan jika kamu berpaling, maka sungguh, aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari yang besar (Kiamat).” (QS. Huud : 03).

Sayidina Abdullah bin Mas’ud pernah berkata, “Orang beriman jika mengingat akan dosa-dosanya, seolah-olah ia sedang duduk di bawah gunung dan selalu mengkhawatirkan gunung itu akan menjatuhi dirinya. Sedangkan orang durhaka melihat dosa-dosanya hanya seperti lalat yang hinggap pada batang hidungnya.”

Seorang penyair berkata :

رَأَيْتُ الذُّنُوبَ تُمِيتُ الْقُلُوبَ # وَيُتْبِعُهَا الذُّلَّ إِدْمَانُهَا

وَتَرْكُ الذُّنُوبِ حَيَاةُ الْقُلُوبِ # وَالْخَيْرُ لِلنَّفْسِ عِصْيَانهَا

“Aku mendapati dosa itu mematikan hati dan terus-menerus dalam dosa menjadikan hina; meninggalkan dosa adalah hidupnya hati namun jiwa ingin selalu berdosa.”

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumat yang dimuliakan Allah

Ketiga, dari poin jawaban yang disampaikan oleh Habib Umar adalah bersihkan hati secara berkesinambungan. Jika kita jabarkan, hati ibarat sebuah rumah yang memiliki sejumlah pintu.

Dari sinilah setan akan masuk lewat khayalan, nafsu syahwat, kemarahan, perbuatan amoral dan sejenisnya. Pemikiran dan dzikir adalah penutup pintu masuknya setan. Dengan pemikiran kita akan dapat menambah ilmu dan dengan dzikir kita dapat menutup pintu masuknya setan.

Rasul ﷺ bersabda :

“Di dalam hati ada dua tempat untuk berbisik, ada tempat untuk berbisiknya malaikat yang menyuruh seorang berbuat kebaikan dan membenarkan kebenaran. Barangsiapa di dalam hatinya ada bisikan untuk berbuat baik, maka ketahuilah bahwa bisikan ttu bersumber dari Allah, karena itu bersyukurlah kepada Allah.”

Selain itu, ada pula tempat berbisik setan di dalam hati kita. Bisikan yang mengajak kepada perbuatan jahat, mendustakan kebenaran, dan mencegah kita untuk berbuat baik. Jika kita merasakan bisikan semacam ini, bergegaslah untuk mohon perlindungan kepada Allah SWT.

اَلشَّيْطٰنُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاۤءِ ۚ وَاللّٰهُ يَعِدُكُمْ مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ۖ 

“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kemiskinan kepadamu dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karunia-Nya kepadamu. Dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 268).

Demikianlah sekelumit hikmah dari jawaban yang disampaikan oleh Habib Umar bin Hafidz ketika berkunjung ke tanah air kita. Mari kita ambil sebagai pelajaran untuk menjaga kemurnian iman kepada Allah, kita ambil sebagai bekal untuk meningkatkan iman dan takwa kepada Allah, hingga maut menjemput kita, kita tetap menjadi orang yang beriman yang diridai oleh Allah SWT.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Jumat Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. اَمَّا بَعْدُ :

فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ تَعَالىَ وَذَرُوا الْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَ وَمَا بَطَنْ، وَحَافِظُوْاعَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ.

وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ، فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ،

اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ وَالجُنُونِ والجُذَامِ وَسَيِّيءِ الأسْقَامِ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا, اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى والتُّقَى والعَفَافَ والغِنَى، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Arsip lain terkait Khutbah Jumat bisa diklik di SINI. Artikel lain tentang keislaman bisa dibuka www.hidayatullah.com. Khutbah Jumat ini kerjasama dengan Rabithah Alawiyah Kota Malang

Powered by Blogger.
close