Studi: 2 Cangkir Kopi Sehari Membantu Mengurangi Risiko Parkinson 8 Kali Lipat
Dikutip dari Hidayatullah.com—Kabar baik bagi mereka yang minum teh dan kopi, terutama bagi mereka yang memiliki kecenderungan genetik terhadap Penyakit Parkinson (Parkinson’s Deasese atau PD).
Sebuah studi baru dari National Neuroscience Institute (NNI) Singapura menemukan bahwa dua cangkir kopi (kopi tradisional yang terbuat dari biji kopi Robusta) sehari dapat membantu mengurangi risiko PD sebesar empat hingga delapan kali lipat di antara mereka yang memiliki varian gen Asia yang terkait dengan penyakit tersebut.
Kafein diketahui mempunyai efek perlindungan potensial terhadap PD serta kondisi neurodegeneratif lainnya, menurut peneliti utama studi tersebut, Profesor Tan Eng King, yang merupakan Wakil Kepala Eksekutif (Urusan Akademik) dan Konsultan Senior di Departemen Neurologi NNI.
“Kami telah menunjukkan bahwa hal ini dapat secara signifikan mengurangi risiko penyakit PD dan menyamakan kedudukan bagi orang-orang Asia yang secara genetik lebih berisiko terkena penyakit PD dan kini bebas dari gejala,” kata Profesor Tan.
Lebih dari 8.000 orang menderita Penyakit Parkinson di Singapura dan penyakit ini kini menjadi penyakit neurodegeneratif dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
Bagaimana Kafein dapat Membantu?
Kafein dapat mengurangi peradangan neuron di otak, sehingga dapat membantu mengurangi kematian sel, kata Profesor Tan pada Simposium Penyakit dan Gangguan Gerakan Parkinson Internasional Singapura ke-10. Namun, belum diketahui bagaimana kafein mempengaruhi gen penyakit Parkinson varian Asia.
Yang diketahui, individu dengan varian gen Asia memiliki risiko 1,5 hingga dua kali lebih tinggi terkena PD. Ada dua varian gen Asia yang lebih umum terjadi pada masyarakat Asia Timur, dan hingga 10 persen warga Singapura memiliki varian gen ini.
Studi NNI lainnya menunjukkan bahwa 26 persen populasi lansia Singapura menderita Penyakit Parkinson. PD merupakan kelainan otak yang menyebabkan gerakan tidak terkendali, seperti gemetar, tegang, dan kesulitan keseimbangan dan koordinasi.
Penelitian ini melibatkan 4.488 orang yang menyelesaikannya daftar pertanyaan mengenai asupan kafein untuk mencatat jumlah kopi yang dikonsumsi setiap hari.
Dari jumlah tersebut, 1.790 menderita PD, 2.698 tidak, dan semuanya memiliki salah satu dari dua varian gen Asia yang terkait dengan PD.
Ditemukan bahwa asupan kafein rata-rata sekitar 448 mg pada peserta PD dan 473 mg pada peserta tanpa PD.
Asupan kafein peserta serupa dengan empat hingga lima cangkir kopi arabika seduh ala Barat (235ml atau 8 fl oz per cangkir) atau dua cangkir kopi yang terbuat dari biji kopi Robusta, yang memiliki kandungan kafein lebih tinggi dibandingkan biji kopi Arabika.
Meskipun manfaat perlindungan dari kafein tampaknya meningkat dengan dosis yang lebih tinggi, mereka yang minum kurang dari 200mg kafein per hari masih mengurangi risiko terkena PD.
Mengonsumsi 400mg kafein sehari umumnya dianggap aman bagi sebagian besar orang dewasa yang sehat. Minum kopi atau teh dengan susu, gula, madu atau bahan tambahan lainnya tidak mempengaruhi efek kafein pada PD, menurut penelitian.
“Penelitian ini mempunyai implikasi penting bagi pencegahan PD, terutama di negara-negara seperti Singapura, di mana varian gen Asia merupakan hal yang umum,” kata Prof Tan.
“Teh dan kopi sudah tersedia dan diterima secara budaya di sebagian besar masyarakat Asia dan asupan kafein dalam batas normal menawarkan cara yang mudah dan menyenangkan bagi masyarakat untuk mengurangi risiko PD,” ujarnya dikutip Channel NewsAsia.*
Yuk bantu dakwah media melalui BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH)
Post a Comment