50 Tahun Hidayatullah
Lima puluh tahun yang lalu, tepatnya pada Senin, 1 Muharram 1393 H (5 Februari 1973), KH Abdullah Said dan para sahabatnya semoga Allah Ta'ala merahmati semuanya memulai pendirian Pesantren Hidayatullah di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Sempat ada yang mempertanyakan pendirian pesantren di kota tersebut "Kenapa bikin pesantren di pulau Kalimantan? Mengapa bukan di Jawa, Sumatera, ataupun Sulawesi, sebagaimana orang lain mendirikan pesantren?"
Mendirikan pesantren di Balikpapan memang tak lazim. Pada saat itu, Balikpapan adalah tempat berdirinya perusahaan-perusahaan minyak milik asing. Maka, tujuan orang ke ke kota itu adalah untuk mencari uang.
Tetapi justru ketidaklazimannya itulah yang menuntut hadirnya pesantren di sana. Kehadiran karyawan asing serta buruh-buruh dari berbagai daerah di Balikpapan akan melahirkan dampak sosial dan kriminalitas yang serius.
Selain itu, ada misi terselubung westernisasi serta kristenisasi yang dibawa oleh karyawan asing. Sementara, waktu itu belum ada pergerakan dakwah Islam dan pesantren di sana yang mampu menghadang kerusakan aqidah dan moral umat. Karenanya, kaum Muslimin di Balikpapan sangat membutuh dakwah.
Dalam perkembangannya, Abdullah Said meyakini tidak hanya warga Balikpapan yang membutuhkan kehadiran para da'i Hidayatullah. Sebab itu, sejak tahun 1977 Pesantren Hidayatullah melakukan pengiriman da'i ke berbagai provinsi. Sebelum berangkat, mereka mendapatkan pem- bekalan khusus serta menjalani pernikahan mubarakah (pernikahan massal santri putra dengan santri putri).
Hasilnya cukup membahagiakan. Pada tahun 2023 ini Hidayatullah telah memiliki 600-an cabang di seluruh Indonesia. Tentu saja hasil ini harus di- syukuri sedalam-dalamnya, karena hanya berkat pertolongan-Nya, Hidayatullah mencapai hasil yang menggembirakan ini.
Namun jangan cepat berpuas diri, karena meski sudah banyak cabang pesantren selama 50 tahun mengabdi ini, Hidayatullah masih belum banyak dikenal orang. Masih ada saja-bahkan banyak jumlahnya-orang yang bertanya-tanya "Apakah gerangan Hidayatullah itu?"
Orang yang mengenal Hidayatullah, apalagi visi, misi, serta kiprahnya, jumlahnya masih amat terba- tas, tak sebanding dengan luasan wilayah Indonesia dan jumlah penduduknya.
Sehingga menjadi PR bagi para kader, dalam perjalanan 50 tahun ke depan terus memperkenal- kan Hidayatullah secara lebih luas dan masif, agar lebih banyak potensi r
Terekrut dan menjadi bagian dari pembangunan peradaban Islam.*
Sumber Majalah Hidayatullah Edisi November 2023
Post a Comment