Jangan Lupakan Sejarah Perlawanan dan Perjalanan Al Islam
Ketika Jenderal Prancis Gouraud mengekpansi dan memasuki negeri syam, dia segera pergi ke kuburan Salahuddin Al Ayyubi dan menendangnya sambil berkata, "kita telah kembali wahai Salahuddin"
Jenderal Prancis Lyautey, ketika dia memasuki kota Marrakesh, pergi ke makam Yusuf bin Tashfin dan menendang kuburan dengan kakinya dan berkata, "Bangunlah wahai ibnu Tashfin, kami telah sampai di rumahmu".
Ketika Tentara Salib berhasil menaklukkan Andalusia, raja Alfonso datang ke makam Hajib Al Manshur dan mendirikan tenda di atas kuburannya dengan tempat tidur emas di dalamnya, dan dia tidur di atasnya dengan istrinya dan berkata, "Apakah kamu tidak melihatku hari ini, sungguh aku telah menguasai negara-negara Muslim dan Arab !! Dan aku duduk di makam pemimpin terbesar mereka".
Ketika Jenderal Sophocles, putra Venizelos, komandan tentara Yunani yang mengepung kesultanan Utsmani di Bursa, dia pergi ke makam Usman Ghazi dan menendangnya dengan kakinya sambil berteriak,
"Bangunlah wahai pemilik sorban keagungan, bangunlah wahai Ustman agung, Bangunlah agar engkau melihat kondisi anak cucumu, kami menghancurkan negara yang kau dirikan, aku datang untuk membunuhmu!"
Mereka tidak pernah lupa akan sejarah mereka meski waktu sudah begitu lama berlalu, penyebab semua ini adalah karena mereka terus mengingat-ingat sejarah perlawanan mereka yang terus di turunkan kepada anak cucu mereka hingga ternanam di pikiran mereka bahwa islam adalah musuh abadi mereka.
Namun hari ini, umat islam lupa akan sejarah perlawanan dan perjalanan kebesaran agamanya hingga tidak tahu lagi mana kawan dan mana lawan.
Maka belajarlah wahai Umat Muhammad.
Disinilah pentingnya mengajarkan sejarah kebesaran agama ini terhadap anak-anak kita.
Fa'tabirru yaa Ulil Abshar!!!
Al Qonuni.
Post a Comment