Perang di Gaza Bikin ‘Israel’ Rugi Rp 4 Triliun Setiap Harinya


Dikutip dari Hidayatullah.com – Sejumlah laporan mengungkap bahwa telah terjadi perdebatan di kalangan pejabat politik “Israel”. Perdebatan itu dipicu oleh meningkatnya biaya perang di Gaza, yang akan menjadi tantangan bagi gembong Zionis Benjamin Netanyahu dan Menteri Keuangannya, Bezalel Smotrich.

Perang “Israel” yang sedang berlangsung di Gaza menyebabkan kerugian yang signifikan bagi perekonomian Israel, diperkirakan mencapai $ 260 juta (Rp 4 Triliun) setiap harinya, tulis Galit Altstein untuk Bloomberg News.

Pendudukan Israel telah menggelontorkan biaya yang berlebihan untuk segala hal, mulai dari persenjataan hingga membayar ratusan ribu tentara cadangan yang dipanggilnya. Selain itu, menurunnya belanja rumah tangga dan pariwisata berkontribusi pada penurunan pendapatan fiskal.

Ada tekanan pada Smotrich, Menkeu “Israel”, untuk mengurangi pengeluaran apa pun yang tidak “penting untuk mendukung pertempuran.”

Para anggota parlemen oposisi dan para gubernur bank sentral sebelumnya telah mengkritik upaya Menkeu karena tidak memenuhi apa yang diperlukan untuk menjaga stabilitas keuangan entitas dan menenangkan pasar, yang harus dilakukan “Israel” saat mereka meningkatkan pinjaman untuk membayar perang.

Entitas Zionis telah berhasil mengumpulkan sekitar 30 miliar shekel ($7,8 miliar) dalam bentuk utang sejak dimulainya agresi ke Gaza, seperti yang dilaporkan oleh Kementerian Keuangan pada hari Senin (13/11/2023).

Dari jumlah total tersebut, sekitar 16 miliar shekel diperoleh melalui utang dalam mata uang dolar di pasar internasional.

Selain itu, Kementerian Keuangan melakukan lelang obligasi mingguan di pasar lokal, yang menghasilkan tambahan 3,7 miliar shekel.

Karena agresi berkepanjangan di Gaza, ekonomi “Israel” diprediksi akan mengalami kontraksi sekitar 1% tahun ini, dan rasio utang terhadap PDB negara tersebut diprediksi akan melampaui 65%, ungkap gubernur bank sentral Amir Yaron pada hari Kamis.

Dalam sebuah diskusi yang disiarkan langsung mengenai kebijakan moneter, Yaron menyatakan, “Dengan asumsi perang terutama terkonsentrasi di perbatasan selatan, dan berlangsung hingga akhir tahun ini, pertumbuhan PDB kemungkinan akan menyusut sekitar 1% pada tahun 2023.”

Kementerian Keuangan “Israel” mengumumkan pada hari Rabu bahwa defisit anggaran penjajah untuk bulan Oktober adalah 22,9 miliar shekel ($6 miliar), mengutip peningkatan biaya yang terkait dengan pembiayaan perang “Israel” di Jalur Gaza.*

Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi  https://dakwah.media/
Powered by Blogger.
close