Rabbi David Feldman: Kehidupan Yahudi, Muslim dan Kristen Palestina Damai sebelum Ada Zionisme”


Dikutip dari laman Hidayatullah.com— Kehidupan di Palestina sebelum Zionisme berlangsung sangat damai, sebelum datangnya penjajah Israel dengan membawa Zionismenya. Hal ini disampaikan Rabbi Dovid Feldman, juru bicara Neturei Karta Internasional (NKI), sebuah kelompok Yahudi Ortodoks anti-Zionis.

“Yahudi, Muslim, dan Kristen hidup damai di Palestina pada era pra-Zionisme,” ujar Feldman menjawab pertanyaan wartawan, mengklarifikasi perbedaan antara Yudaisme dan Zionisme di sela acara “KTT Eropa untuk Palestina” di Istana Çırağan, Turkiye.

“Siklus ini harus dihentikan. Jika kita mengakhiri pendudukan ini, kita bisa sekali lagi mencapai perdamaian tanpa kekerasan tanpa menimbulkan penderitaan bagi siapa pun. Sebelum bangkitnya Zionisme, Palestina adalah rumah yang damai bagi kami dan kami bertujuan untuk merebut kembali hal tersebut di hari-hari mendatang,” kata pemimpin Yahudi itu dikutip media Turki, Anews, hari Senin (11/12/2023).

Feldman yang datang dari negara bagian New York ke Istanbul menghadiri pertemuan menjelaskan perbedaan Yudaisme dan paham politik Zionisme yang kini menjadi negara palsu bernama “Israel”.

“Yudaisme adalah sebuah agama, hanya sebuah agama, tidak melibatkan politik. Sebaliknya, Zionisme adalah murni sebuah gerakan politik, terkait dengan nasionalisme, dan tidak mewakili agama Yahudi. Sayangnya, orang menganggap keduanya sama, dan semua orang Yahudi mendukung Israel, padahal tidak demikian,” ujarnya.

Menyoroti banyak orang Yahudi di seluruh dunia yang menentang kejahatan yang dilakukan oleh “negara Israel”, Feldman menyatakan bahwa keberadaan “Israel” bertentangan dengan kepercayaan Yahudi dan itulah sebabnya mereka juga menentang keberadaan negara palsu itu.

Mengenai adanya ratusan ribu orang Yahudi anti-Zionis yang berpikiran sama di seluruh dunia, Feldman mengatakan ada komunitas anti-Zionis yang kuat di New York. “Kami mengatakan bahwa segala sesuatu yang dilakukan terhadap Palestina adalah salah. Semua kejahatan, pembunuhan, pencurian, penindasan ini telah diterapkan pada seluruh rakyat sejak awal. Ini bukan hanya genosida yang kita lihat dalam dua bulan terakhir. pendudukan Palestina sejak awal juga salah; itu adalah kejahatan,” katanya.

Ia menekankan bahwa tindakan “Israel” tidak hanya melanggar hukum internasional tetapi juga merupakan kejahatan dari sudut pandang Yudaisme. “Taurat melarang semua kejahatan ini,” katanya.

Feldman bahkan mengatakan, bahkan andai “Israel” tidak melakukan kejahatan apa pun dan orang-orang hidup damai di wilayah tersebut, menurut ajaran agama Yahudi, mereka akan tetap menentang keberadaan “Israel”.

Karenanya ia mendukung diakhirinya semua penjajahan terhadap bangsa Palestina. “Semua ini harus diakhiri. Jika kita benar-benar menghentikan pendudukan ini, mudah-mudahan kita akan melihat perdamaian sekali lagi dengan cara damai, tanpa membiarkan siapa pun menderita. Kita hidup damai di Palestina sebelum ditemukannya Zionisme, dan kita berharap kita bisa melakukannya lagi di masa depan,” ujarnya.

Feldman menekankan bahwa baik Muslim dan Kristen, serta Yahudi, adalah bagian dari penduduk asli Palestina, namun gerakan Zionis tidak mewakili masyarakat Yahudi.

Feldman mengkritik propaganda Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang memanipulasi “teks suci Yahudi” pada hari-hari ketika serangan Israel di Gaza dengan kata-katanya.

“Ini murni kemunafikan. Netanyahu adalah orang sekuler, gerakan Zionis adalah gerakan sekuler, dan mereka menggunakan agama yang tidak mereka ikuti. Mereka menyalahgunakan agama untuk membenarkan kejahatan yang dilarang dalam agama tersebut. Ini tidak masuk akal,  dan itu murni kemunafikan,” katanya.

Neturei Karta International, yang terdiri dari Yahudi Ortodoks dan berbasis di AS, adalah salah satu kelompok yang melontarkan kritik paling keras terhadap “Israel”.

Anggota NKI, yang sering protes terhadap serangan “Israel” di Gaza sebelumnya, pernah menulis surat kepada mantan Presiden AS Donald Trump, mengungkapkan pemikiran Yahudi Ortodoks dan menentang keputusan pemindahan Kedutaan Besar AS di Tel Aviv ke Yerusalem. Anggota NKI dalam berbagai forum dan acara yang diikutinya menjelaskan bahwa Zionisme merupakan ideologi yang tidak mewakili Yudaisme.*

Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi  https://dakwah.media/
Powered by Blogger.
close