Dirty Vote, Agar Masyarakat Melek Rekayasa Kecurangan Pemilu


"Jika Anda nonton film ini, saya punya pesan sederhana "tolong jadikan film ini sebagai landasan untuk Anda melakukan penghukuman." Dr. Zainal Arifin Mochtar, Pakar Hukum Tata Negara.

"Saya mau terlibat dalam film ini karena banyak orang yang akan makin [aham bahwa memang terjadi kecurangan yang luar biasa, sehingga pemilu ini tidak bisa dianggap baik-baik saja." Bivitri Susanti, Pakar Hukum Tata Negara.

"Film ini dianggap akan mendidik publik betapa curangnya pemilu kita dan bagaimana politisi telah mempermainkan publik pemilih hanya untuk memenangkan kepentingan mereka." Feri Amsari, Pakar Hukum Tata Negara.

Heboh dengan munculnya sebuah film 'DIRTY VOTE' yang menggambarkan bagaimana rekayasa pemerintah terhadap keberlangsungan kepemerintahan Jkw saat ini yang begitu direncanakan dengan matang, mulai dari memilih Pj gubernur, para menteri-menteri yang masih aktif bekerja tapi membawa bendera partainya untuk berkampanye, Pj bupati/wali kota yang notabene orang-orang dalam lingkaran mereka yang bisa di 'remote' oleh penguasa saat ini. Bahkan upaya pecah partai yang dilakukan agar muncul partai-partai yang memecah suara dalam komunitas partai tersebut.

Film yang berdurasi 1 jam 57 menit 22 detik itu menyajikan sebuah fakta dan realita yang di depan mata kita bahwa upaya kecurangan pemilu 2024 itu memang nyata ada. Tentu banyak yang gerah dengan hadirnya film dokumenter ini, terutama kubu 02 yang memang banyak sekali mengambil keuntungan karena mereka didukung penuh oleh kekuasaan saat ini.

Kubu 02 saat ini didukung penuh oleh pemerintah Jkw yang notabene adalah bapak kandung dari Gibran yang akan maju menjadi cawapres mewakili Prabowo sebagai capres di tahun 2024 ini. 

Gibran yang sekarang dijuluki 'anak haram konstitusi' ini memang dilahirkan menjadi cawapres dari sebuah proses yang sangat-sangat kontroversi dan sangat melanggar kode etik. Bagaimana ketika partai-partai kecil yang ingin mendulang suara ini mengajukan gugatan ke MK yang pada waktu yang sama, ketua MK nya adalah paman dari Gibran dan ini dikisahkan cukup detail di film yang digawangi oleh Dandhy Laksono dkk.

Bgai yang belum menonton film secara utuh, bisa lihat di bawah ini :

TMT
Powered by Blogger.
close