Istilah Makar dalam Al-Quran
Para ulama membagi makar menjadi dua; makar buruk dan makar baik, hal ini sudah banyak diungkap dalam al-Quran
Dikutip dari laman Hidayatullah.com | MAKAR secara bahasa adalah tipu daya. Adapun secara istilah terdapat beberapa pengertian, di antaranya:
Pertama, makar Allah kepada manusia adalah dengan memberikan kelapangan kepadanya, padahal kelapangan tersebut akan menyebabkan dia sengsara di dunia dan di akhirat.
Kedua, makar Allah kepada manusia adalah ketika mereka bermaksiat, justru Allah memberi mereka suatu kenikmatan, tetapi kenikmatan tersebut menjerumuskan mereka kepada kesengsaraan.
Allah berfirman,
ثُمَّ بَدَّلْنَا مَكَانَ السَّيِّئَةِ الْحَسَنَةَ حَتّٰى عَفَوْا وَّقَالُوْا قَدْ مَسَّ اٰبَاۤءَنَا الضَّرَّاۤءُ وَالسَّرَّاۤءُ فَاَخَذْنٰهُمْ بَغْتَةً وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ
“Kemudian Kami ganti penderitaan itu dengan kesenangan (sehingga keturunan dan harta mereka) bertambah banyak, lalu mereka berkata, ‘Sungguh, nenek moyang kami telah merasakan penderitaan dan kesenangan,’ maka Kami timpakan siksaan atas mereka dengan tiba-tiba tanpa mereka sadari.” (QS: al-A’raf: 95)
Allah juga berfirman,
اَلَمْ يَرَوْا كَمْ اَهْلَكْنَا مِنْ قَبْلِهِمْ مِّنْ قَرْنٍ مَّكَّنّٰهُمْ فِى الْاَرْضِ مَا لَمْ نُمَكِّنْ لَّكُمْ وَاَرْسَلْنَا السَّمَاۤءَ عَلَيْهِمْ مِّدْرَارًا ۖوَّجَعَلْنَا الْاَنْهٰرَ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهِمْ فَاَهْلَكْنٰهُمْ بِذُنُوْبِهِمْ وَاَنْشَأْنَا مِنْۢ بَعْدِهِمْ قَرْنًا اٰخَرِيْنَ
“Tidakkah mereka memperhatikan berapa banyak generasi sebelum mereka yang telah Kami binasakan, padahal (generasi itu) telah Kami teguhkan kedudukannya di bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu. Kami curahkan hujan yang lebat untuk mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa-dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan generasi yang lain setelah generasi mereka.” (QS: al-An’am: 6)
Ketiga, makar Allah kepada manusia adalah Allah membalas serupa dengan perbuatan tipu daya mereka. Ini mirip dengan firman Allah,
اَللّٰهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِيْ طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُوْنَ
“Allah akan memperolok-olokkan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan.” (QS: al-Baqarah: 15)
Allah juga berfirman,
مُّذَبْذَبِيْنَ بَيْنَ ذٰلِكَۖ لَآ اِلٰى هٰٓؤُلَاۤءِ وَلَآ اِلٰى هٰٓؤُلَاۤءِ ۗ وَمَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهٗ سَبِيْلًا
“Mereka dalam keadaan ragu antara yang demikian (iman atau kafir), tidak termasuk kepada golongan ini (orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang kafir). Barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka kamu tidak akan mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) baginya.” (QS: an-Nisa’: 143).
Jenis Makar
Sebagian ulama membagi makar menjadi dua; makar buruk dan makar baik. Makar yang baik biasa dipakai dalam ungkapan-ungkapan al-Quran ataupun dalam bahasa Arab secara umum.
Makar Buruk
Allah berfirman,
اسْتِكْبَارًا فِى الْاَرْضِ وَمَكْرَ السَّيِّئِۗ وَلَا يَحِيْقُ الْمَكْرُ السَّيِّئُ اِلَّا بِاَهْلِهٖ ۗفَهَلْ يَنْظُرُوْنَ اِلَّا سُنَّتَ الْاَوَّلِيْنَۚ فَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّتِ اللّٰهِ تَبْدِيْلًا ەۚ وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّتِ اللّٰهِ تَحْوِيْلًا
“Karena kesombongan (mereka) di bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu hanya akan menimpa orang yang merencanakannya sendiri. Mereka hanyalah menunggu (berlakunya) ketentuan kepada orang-orang yang terdahulu. Maka kamu tidak akan mendapatkan perubahan bagi Allah, dan tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi ketentuan Allah itu.” (QS: Fathir: 43)
Makar Baik
Makar baik adalah makar yang dilakukan oleh Allah bertujuan untuk menyelamatkan Nabi dan Rasul-Nya dan membalas makar jahat dari orang-orang kafir. Allah berfirman,
وَقَدْ مَكَرَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلِلّٰهِ الْمَكْرُ جَمِيْعًا ۗيَعْلَمُ مَا تَكْسِبُ كُلُّ
نَفْسٍۗ وَسَيَعْلَمُ الْكُفّٰرُ لِمَنْ عُقْبَى الدَّارِ
“Dan sungguh, orang sebelum mereka (kafir Mekkah) telah mengadakan tipu daya, tetapi semua tipu daya itu dalam kekuasaan Allah. Dia mengetahui apa yang diusahakan oleh setiap orang, dan orang yang ingkar kepada Tuhan akan mengetahui untuk siapa tempat kesudahan (yang baik).” (QS: ar-Ra’d: 42).
Salah satu makar Allah kepada orang-orang kafir adalah apa yang terjadi pada peristiwa pengangkatan Nabi Isa. Paling tidak ada tiga kerugian yang menimpa orang kafir dengan makar Allah tersebut, yaitu;
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
(a) Mereka mengira telah menangkap Nabi Isa dan menyalibnya, ternyata yang mereka tangkap dan mereka salib bukan Nabi Isa.
(b) Menurut sebagian pendapat, justru yang mereka tangkap dan salib adalah teman mereka sendiri.
(c) Mereka berselisih pendapat tentang orang yang ditangkap dan disalib, sehingga menimbulkan perselisihan diantara mereka, bahkan berakhir dengan saling membunuh di antara mereka sendiri.
Dalam hal ini Allah berfirman,
وَّقَوْلِهِمْ اِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيْحَ عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُوْلَ اللّٰهِۚ وَمَا قَتَلُوْهُ وَمَا صَلَبُوْهُ وَلٰكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ ۗوَاِنَّ الَّذِيْنَ اخْتَلَفُوْا فِيْهِ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ ۗمَا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ اِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوْهُ يَقِيْنًاۢ ۙ
“Dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh al-Masih Isa putra Maryam, Rasul Allah,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya.” (Qs. an-Nisa’: 157).*/Dr. Ahmad Zain An Najah, M.A, Pusat Kajian Fikih Indonesia (PUSKAFI)
Post a Comment