Perang Sarung Kotori Kesucian Ramadhan, Aparat Galakkan Keamanan



Dikutip dari situs Hidayatullah.com— Aksi “perang sarung” kini dimanfaatkan sekelompok anak muda mengotori malam bulan Ramadhan sebagai pemicu kenakalan remaja.

Baru-baru ini seorang remaja berinisial AA (17) tewas dalam aksi perang sarung di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. AA tewas dalam perang sarung di Jalan Arteri Tol Cibitung, Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Bekasi Jumat (15/3/2024), lantaran kepalanya dihantam kunci shock.

Aksi senada juga berkembang di beberapa daerah, dengan cara mengotori momen-momen malam Ramadhan yang seharusnya digunakan untuk beribadah.

Polsek Musuk Polres Boyolali berhasil menggagalkan rencana perang sarung dengan bersenjata tajam dan petasan yang hendak dilakukan oleh sekelompok anak-anak muda di Dukuh Ngemplak, Desa Pusporenggo, Kecamatan Musuk, kabupaten setempat, Jawa Tengah, Sabtu (16/3/2024), malam.

Sebelumnya, Tim Sparta Satuan Samapta Polres Kota Surakarta telah mengamankan 25 remaja karena melakukan aksi perang sarung, di Jalan Ir Juanda Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu dini hari.

Kepala Satuan Samapta Polresta Surakarta Kompol Arfian Riski Dwi Wibowo mengatakan sebanyak 25 remaja tersebut diamankan oleh Tim Sparta Sat Samapta Polresta Surakarta, berawal saat patroli lingkar wilayah dan mencurigai banyak remaja yang berkumpul di Jalan Ir Juanda Pucangsawit Jebres Solo.

“Saat kami mendatangi ada beberapa dari mereka yang berusaha melarikan diri. Karena kecurigaan itu, kami langsung mendatangi sekumpulan remaja itu, dan mereka berkilah hanya sekedar nongkrong. Namun, setelah didapati barang bukti berupa sarung yang diikat ujungnya, kemudian mereka mengakui telah melakukan perang sarung,” kata Kompol Arfian Riski dikutip laman Antara.

Dia menjelaskan setelah diinterogasi dari 25 remaja tersebut berasal dari dua kelompok yang berbeda, dan mereka rata-rata masih anak di bawah umur atau masih pelajar.

Menurut dia, dari keterangan para remaja tersebut mereka sebelumnya berkomunikasi melalui grup WhatsApp untuk melakukan perang sarung. Setelah ditentukan lokasi di Jalan Ir Juanda Pucangsawit Jebres, maka mereka kemudian bertemu untuk melakukan perang sarung.

Patroli

Fenomena senada juga terjadi di Boyolali, Banyumas, Garut, Sukabumi, Purbalingga,  Tangerang, bahkan sampai Bintan, dan Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung. Hal ini menjadikan aparat harus meningkatkan keamanan dan melakukan patroli.

Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas meningkatkan patroli di seluruh wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, untuk mengantisipasi gangguan keamanan termasuk kemungkinan terjadinya perang sarung yang biasa dilakukan kalangan remaja pada bulan Ramadhan.

“Terkait dengan perang sarung, kami meningkatkan patroli kami, yaitu kegiatan rutin yang ditingkatkan. Kami membagi patroli itu per dua jam, baik itu siang hari sampai dengan subuh,” kata Kepala Polresta Banyumas Komisaris Besar Polisi Edy Suranta Sitepu di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat sore.

Kepolisian Resor Garut menerjunkan enam tim untuk aktif melakukan patroli rutin setiap waktu menjaga keamanan, kenyamanan, dan ketertiban agar tidak ada kegiatan yang mengganggu masyarakat seperti balapan liar, petasan, dan lainnya selama Ramadhan di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

“Aktif melaksanakan patroli siang, sore, malam, dan subuh,” kata Kepala Satuan Samapta Polres Garut AKP Masrokan di Garut, Ahad.

Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat, bahkan menerapkan jam malam bagi anak usia sekolah agar tidak berkeliaran di luar rumah setelah pukul 22.00 WIB sebagai upaya antisipasi kejahatan jalanan dan perang sarung yang kembali marak di sejumlah wilayah.

Di Kota Surabaya, Satpol PP Kota Surabaya bekerjasama dengan Polri menggelar patroli rutin untuk mencegah perang sarung, tawuran antar remaja, maupun aktivitas yang mengganggu ketenteraman selama Ramadan 2024.

Patroli menyasar kantong-kantong yang biasa menjadi lokasi perkumpulan remaja di waktu malam hari hingga dini hari, dan waktu sahur.

“Giat Asuhan Rembulan ini tidak hanya kami lakukan skala kota saja, namun juga melibatkan seluruh jajaran praja di kecamatan,” kata Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M Fikser, Rabu (13/3/2024).

Fikser menjelaskan, patrol menyisir seluruh wilayah se-Surabaya, memastikan keamanan serta kenyamanan bagi warga Kota Pahlawan. Berita ini sekaligus nasehat orang tua agar mengawasi anak – anak di malam Ramadhan.*

Powered by Blogger.
close