Majalah Reader’s Digest Inggris Berhenti Terbit setelah 86 Tahun



Dikutip dari media Hidayatullah.com—Perusahaan penerbitan majalah terkemuka, Reader’s Digest menghentikan penerbitannya di Inggris (UK) setelah 86 tahun beroperasi karena tekanan keuangan, demikian dilaporkan The Telegraph.

Pemimpin Redaksi Reader’s Digest, Eva Mackevic dengan sedih mengumumkan bahwa edisi Bahasa Inggris telah berakhir.

Reader’s Digest didirikan di Amerika Serikat pada tahun 1922 dan pertama kali diterbitkan di Inggris pada tahun 1938. Pada tahun 2000 total oplah di Inggris sekitar satu juta eksemplar per bulan.

Majalah ikonik tersebut, yang mengumpulkan wawancara dengan para pemimpin dunia, aktor legendaris dan ikon musik dalam hampir 1.200 terbitannya, akan ‘segera dihentikan’.

Dalam postingannya di LinkedIn, Mackevic mengatakan perusahaannya tidak dapat menahan tekanan keuangan serta lanskap penerbitan majalah saat ini yang tidak mengenal ampun.

“Sayangnya, perusahaan tidak dapat menahan tekanan finansial dari lanskap penerbitan majalah yang tidak kenal ampun saat ini dan berhenti melakukan penjualan,” ujar dia.

Distribusi di Inggris Menurun

Tahun 2014 setelah dijual oleh perusahaan ekuitas swasta Better Capital dengan sejumlah biaya kepada veteran media Mike Luckwell, hanya empat tahun setelah Better Capital membelinya dari administrasi.

Better Capital tidak banyak berhasil dalam membalikkan Reader’s Digest, yang sedang berjuang dengan defisit dana pensiun sebesar £125 juta (atau sekitar 213 juta USD).

Edisi internasional pertama diterbitkan di Inggris pada tahun 1938 dengan moto ‘Artikel yang memiliki kepentingan abadi’.

Pada awal tahun 1960-an terdapat 23 juta orang yang membaca salah satu dari 40 edisi internasional berbeda, yang diterbitkan dalam 13 bahasa.

Majalah ini memiliki sejarah kampanye yang panjang, sejak tahun 1924 telah menerbitkan cerita yang menghubungkan penggunaan tembakau dengan kematian dini.

Sebuah topik yang sering ditulis majalah tersebut, terutama pada tahun 1952 dengan artikel berjudul ‘Cancer By the Carton’ menyebabkan penurunan jumlah perokok yang paling besar.

Pada tahun 2000 Reader’s Digest Inggris sempatterjual lebih dari satu juta kopi setiap bulannya.

Di masa kejayaannya, majalah ini memiliki kekayaan yang begitu besar sehingga kantor pusatnya di Amerika memamerkan karya-karya asli Matisse, Renoir dan van Gogh di dindingnya agar para jurnalis dapat mengaguminya.

Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/

Sayangnya kenyataan dunia modern, lahirnya internet dan tumbuhnya pesaing yang menggunakan taktik pemasaran serupa membuat Readers Digest tidak dapat lagi bersaing di pasar.

Hal ini terjadi setelah Reader’s Digest edisi Kanada ditutup pada akhir tahun lalu dengan alasan ‘penurunan pendapatan penjualan iklan, peningkatan biaya produksi dan pengiriman, serta perubahan kebiasaan membaca konsumen’.

Sebelumnya, tahun 2013, majalah ini telah memangkas 75 persen staf percetakannya di London untuk menghindari administrasi kedua setelah menutup bisnis penjualan CD dan DVD. Pada bulan Desember tahun lalu, perusahaan tersebut mengumumkan bahwa edisi Kanada akan ditutup karena penurunan penjualan dan kenaikan biaya, tulis Reuters.*

Powered by Blogger.
close