Israel, Zionisme dan Kader NU


Oleh: Shamsi Ali


Sekarang lagi ramai kunjungan 5 orang (oknum) dari PBNU ke Israel? Sebenarnya kalau kita tahu apa yang mereka (zionis) usahakan sekarang ini, tidak akan mengejutkan.


Saya kebetulan berdialog dekat dengan tokoh-tokoh Yahudi, dan memang sulit memisahkan mana yang murni Yahudi dan mana Yahudi dengan ideologi Zionisme.


Walau Yahudi itu hanya sekitar 15-16 juta se dunia, 5 juta di antaranya di US, mereka memilki banyak kaki tangan di berbagai belahan dunia. Mereka pintar dan memilki strategi yang lihai, seringkali membutakan.


Di antara organisasi Yahudi internasional yang sangat aktif menjadi “Public Relations” Israel adalah World Jewish Congress dan American Jewish Committee (AJC). Namun yang paling aktif dan agresif adalah AJC ini. Mereka berhasil menembus ke dunia Islam. Bahkan beberapa negara Islam yang sudah membuka hubungan diplomasi dengan Israel karena hasil pendekatan AJC ini.


Saya kenal AJC secara dekat. Karena beberapa tahun lalu saya pernah dekat bahkan pernah diminta duduk sebagai anggota “Muslim-Jewish Council” (Majlis Muslim-Yahudi). Waktu saya tidak mengenal mereka dan menyangka murni “Dialog” antar pemeluk dua agama ini. Anggota-anggota di Council ada tokoh-tokoh besar di dua komunitas. Bahkan salah seorang anggotanya adalah mantan Senator Libermen dari Connecticut.


Tapi Setelah duduk beberapa bulan, khususnya ketika Gaza diserang besar-besaran tahun 2008 (zaman Obama) saya tinggalkan. Masalahnya saya dianggap kurang moderat karena kritis kepada Israel dalam pertemuan-pertemuan mereka.


Tapi nama saya masih di sini:
https://www.ajc.org/news/ajc-and-isna-launch-muslim-jewish-advisory-council


AJC inilah yang dulu mengundang KH Yahya Staqub ketemu Benjamin Natanyahu. Bahkan jauh sebelumnya juga Gus Dur ke Israel dan diberi penghargaan.


Intinya adalah mereka sekarang ini all out untuk mengambil hati orang Islam agar bisa menerima Israel. Cover nya Dialog antar agama.


Sekitar bulan Desember lalu, Imam Besar Istiqlal diundnag oleh AJC selama sebulanan di Amerika. Walaupun beliau misinya mengkampanyekan Masjid Istiqlal dan program bea siswa S2 dan S3 bagi program Istiqlal, Tapi beliau dipergunakan dalam beberapa acara untuk menetralisir wajah mereka.

Makanya salah seorang peserta itu dari program Istiqlal.


Saya bisa menulis banyak. Karena kalau bicara Yahudi inj saya bukan “qiila wa qaala”. Tapi saya tahu dari first hand bergaul dengan mereka, saya kalau Dialog antar agama tidak akan tanggung-tanggung. Tapi kalau sudah sampai ke kejujuran dan kemanusiaan saya punya sikap.


Saat AJC menembus banyak ke jantung dunia akademi (UIN) dan Institusi Islam (NU, Muhammadiyah, dll). Kalau tidak paham dan kurang strategia kita bisa dipakai sebagaj stempel untuk tujuan mereka.


Penulis adalah direktur Jamaica Muslim Center, sebuah yayasan dan masjid di kawasan timur New York, Amerika Serikat dan imam Islamic Center of New York


Sumber www.hidayatullah.com

Powered by Blogger.
close