Gibran Rakabuming: Mi Bisa jadi Pengganti Menu Makanan Bergizi Gratis
Dikutip dari Hidayatullah.com—Gibran Rakabuming Raka wakil Presiden terpilih, tengah menjadi sorotan publik karena menyebut mi bisa menjadi pengganti nasi untuk menu Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Hal itu dia sampaikan saat meninjau uji coba Makanan Bergozo Gratis (MBG) di Tangerang, Banten, Senin, 5 Agustus 2024. Gibran menambahkan nasi bisa diganti menjadi mi yang terbuat dari jagung, asalkan terpenuhi nutrisi gizinya.
“Tidak harus nasi setiap hari, bisa diganti mie dan yang terbuat dari jagung. Intinya harus terpenuhi nutrisi gizinya,” kata Gibran Rakabuming Raka usai memantau uji coba makan bergizi gratis di SDN 4 Tangerang seperti dilansir dari laman Antara, Senin (5/8/2024).
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut nasi jagung bisa menjadi opsi bahan pokok menu dalam program makan siang gratis yang digagas pasangan presiden-wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Karena memang semestinya program makan siang gratis ini harus memberikan pendidikan generasi tentang diversifikasi pangan,” kata Menko Muhadjir usai panen raya jagung di Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (3/8/2024).
Menurut dia, karbohidrat tidak hanya ditemukan di beras. Namun banyak sumber makanan yang memiliki karbohidrat dan tidak kalah dengan beras. “Sebaiknya makan gratis ini harus memberikan pendidikan generasi tentang diversifikasi pangan,” katanya.
Muhadjir berjanji akan mengajukan konsep makan siang gratis dengan pilihan nasi jagung ini ke presiden terpilih untuk mengupayakan betul sumber daya lokal.
“Sayur dari petani lokal digilir. Juga kebutuhan protein didapatkan dari peternak di sekitar sekolah yang ada,” katanya.
Sementar itu, Guru Besar Ilmu Gizi IPB, Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS menjelaskan menggunakan sumber karbohidrat selain nasi sudah bisa dilakukan, seperti ubi, singking rebus, getuk, mi goreng, mi rebus.
“Kan kalau itu menjadi selingan atau bergiliran, misalnya hari ini jagung, besok nasi, ubi, berikutnya roti, mi, nasi lagi, bukan berarti setiap hari mi kan? Hanya sebagai bergiliran itu bagian dari keberagaman,” tutur Prof Hardinsyah dikutip MNC Portal, Selasa (6/8/2024).
Prof Hardinsyah menambahkan daro sisi politik ketahanan pangan, mi itu diimpor bahan bakunya tapi dari sisi gizi kesehatan, justru, semua terigu di Indonesia ini diperkaya dengan zat gizi. Zat gizi tersebut ditambah dengan beberapa vitamin dan mineral, asam folat, zat besi, vitamin B, dan zinc.
“Kue juga banyak dari terigu, itu merupakan upaya untuk melengkapi pemenuhan kebutuhan gizi. Asal itu tidak terus, coba deh ada kan di keluarga ada snack siang, sore, ada kue, cake dari terigu,” tuturnya.
Namun menurut Prof Hardinsyah hal yang terpenting adalah melengkapi makanan tersebut dengan lauk.
Menteri Koodinator Bidang Pembangungan Manusia dan Kebudayaan (MenkoPMK) Muhadjir Effendy yang menyarankan menu nasi dapat diganti dengan Jagung.*
Post a Comment