Sehat dan Sempat, Dua Nikmat yang Sering Terlewat



نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

“Dua nikmat, kebanyakan manusia tertipu dengan keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Al-Bukhari).

Sebuah cerita, si Joni, ketika masih muda dan perkasa dia tidak pernah menolak pekerjaan apapun yang diberikan oleh atasannya. Atasannya menugaskan untuk keluar kota, si Joni selalu siap siaga, atasannya memerintah untuk kerja lembur, si Joni akan selalu maju dengan teratur, semua perintah atasannya Joni laksanakan dengan riang gembira.

Kini si Joni sudah tidak sekuat ketika muda, badannya sudah sering sakit-sakitan, padangan matanya tidak setajam ketika masih muda, ingatannya sudah tidak sekuat ketika masih giat bekerja. Si Joni hanya bisa duduk, berbaring di rumah kontrakannya. Bahkan si Joni tidak tidak pernah memiliki istri karena sibuk bekerja ketika muda. Joni tinggal sendirian dalam kondisi sakit-sakitan.

Ke mana atasannya yang dulu sering meminta Joni untuk mengerjakan ini dan itu dan Joni tidak pernah sesekalipun menolaknya? Ke mana dia sekarang? Kenapa Joni ditinggalkan seorang diri? Kenapa Joni dicampakkan setelah habis tenaganya untuk kepentingan dan kesuksesan atasannya?

Itu hanya sebuah cerita fiktif, yang bisa terjadi kepada siapa saja dan kapan saja. Maka selagi masih muda, selagi masih sehat ingatlah bahwa kita suatu saat akan tua, kita akan sakit. Apa yang sudah disiapkan untuk menghadapi itu semua?

Selagi masih banyak waktu luang, banyak waktu senggang, maka ingatlah, suatu saat kita akan sibuk karena banyak urusan, bahkan untuk urusan separoh agama saja, menikah, kita tidak sempat memikirkannya. Jangan begitu kawan, genapi separoh agamamu dengan menikah, insyaAllah waktu-waktu sibuk kita bersama istri dan anak-anak tercinta akan semakin bermakna.

Jangan menunggu sakit kalau hanya ingin merasakan betapa berharnganya nikmat sehat. Jangan menunggu sibuk, kalau sekadar ingin tahu betapa nikmatnya waktu senggang.

TMT
Powered by Blogger.
close