Mental Block dan Cara Mengatasinya


Oleh : Dayat Piliang

Kalau akhir-akhir ini kamu lagi merasa stuck, bingung, susah fokus, merasa kewalahan, ide enggak bisa ngalir, atau merasa frustasi karena enggak bisa maju; itu tandanya kamu sedang mengalami mental block.

Mari kita bahas apa itu mental block dan bagaimana cara mengatasinya!

Apa sih mental block itu?
Sederhananya, itu kondisi di mana kita merasa sulit buat berpikir, berkreasi, atau menyelesaikan tugas karena terhambat secara mental. Umumnya ini dirasakan oleh pekerja seni, pekerja kreatif, dan pekerjaan lain yang dominasinya menggunakan otak; pelajar juga termasuk.

Apa penyebabnya?
Mental block seringnya terjadi karena stress dan kecemasan yang berlebih akibat tekanan pekerjaan atau kehidupan pribadi, fisik dan mental yang lelah karena terus dipaksa, lingkungan dan rutinitas monoton yang buat inspirasi jadi kurang, terlalu perfeksionis, dan takut gagal karena hasil yang tidak sesuai dengan harapan.

Bagaimana cara mengatasinya?
Sebenarnya sederhana, tetapi ini harus dilakukan dengan konsisten dan bersabar dengan setiap prosesnya. Mari kita bahas cara mengatasinya!

Pertama, rehat sejenak.
Kamu perlu rehat sejenak dari semuanya, karena tidak semua hal harus dipaksa. Ketika kamu sedang berada di fase ini, kamu harus berikan ruang dan waktu untuk dirimu sendiri. Cobalah untuk istirahat sebentar sampai kamu benar-benar rileks. Kamu bisa coba menikmati secangkir kopi, jalan-jalan, mendengarkan musik favorit, atau menonton film/serial kesukaan. Tapi jangan terlalu larut sampai-sampai kamu lupa untuk menyelesaikan pekerjaanmu, ya.

Kedua, ubah sudut pandang.
Terkadang, kita terjebak karena terlalu fokus pada satu sisi. Contohnya, aku pernah merasa stress dan mengalami mental block karena naskah yang tak kunjung selesai. Saat ada di fase itu, aku coba tanya ke diri sendiri; Buat apa sih aku ngerjain ini? Demi uang? Demi popularitas? Demi validasi? Atau kesenangan diri?

Kalau buat kesenangan diri sendiri, mestinya aku senang menjalani dan tenang menikmati prosesnya. Aku harus fokus pada tujuan itu; kesenangan diri sendiri.

Ketiga, pecah pekerjaan jadi bagian kecil.
Pekerjaan yang terlihat besar dan berat kadang bikin kita merasa lelah sebelum mengerjakannya. Jadi, coba pecah pekerjaanmu jadi bagian-bagian kecil supaya kamu enggak merasa pekerjaan itu terlalu besar; biar kamu bisa merasa lebih mudah karena tahu mulai dari bagian mana mengerjakannya.

Dalam hal ini aku sebagai seorang penulis yang hendak menulis sebuah buku. Bagiku itu pekerjaan yang besar dan berat. Jadi, aku harus memecahnya agar bisa lebih mudah mengerjakannya. Misal, hari pertama aku coba mencari premis cerita, hari kedua coba mengembangkan premis tersebut, hari ketiga coba mematangkan premis, hari keempat membuat outline, dan seterusnya.

Keempat, cari teman diskusi.
Iya, kamu harus mencari teman untuk diskusi. Ini perlu kamu lakukan agar kamu bisa mendapat insight baru, supaya kamu tahu kalau sebenarnya kebuntuan yang sedang kamu alami enggak sesulit. Berdiskusi dengan orang yang tepat bisa bikin kita mendapat sudut pandang yang lebih objektif, karena mereka melihatnya dengan helicoopter view.

Ingat! Poin penting dari tahapan ini adalah, cari teman diskusi yang tepat, ya!

Kelima, meditasi.
Sebenarnya ini enggak terlalu wajib, tetapi boleh juga kamu coba agar bisa lebih rileks dan bisa bantu kamu mengurangi stress yang melanda. Enggak harus terlalu serius sampai jadi pertapa di dalam goa. Cukup sediakan waktu lima belas sampai tiga puluh menit supaya energimu bisa netral kembali.

Keenam, latihan fisik.
Tenang, latihan fisik di sini bukan berarti kamu harus mengikuti pelatihan akademi militer kayak para menteri kabinet merah putih. Kamu cuma perlu olahraga ringan atau yoga supaya hormon bahagiamu keluar dan bisa nge-boost kreativitasmu. Kan kalau mood bagus, biasanya inspirasi jadi lebih mudah keluar. Jadi sempatkan waktumu!

Ketujuh, aplikasikan teknik pomodoro.
Apa itu? Singkatnya, kamu mengerjakan pekerjaanmu selama 25 menit dan kemudian istirahat 5 menit. Tujuannya biar kamu bisa menjaga konsentrasi tanpa bikin kamu merasa burnout. Ingat, jedanya lima menit saja, jangan lama-lama. Kalau terlalu lama, itu bukan jeda, tetapi rasa malas melanda.

Kedelapan, hindari perfeksionisme.
Ini sangat-sangat penting! Kamu harus tanamkan dalam pikiranmu kalau di dunia ini enggak ada yang sempurna. Jangan mengejar kesempurnaan yang bikin kamu jadi enggak jalan-jalan dan tetap saja di tempat. Daripada fokus pada kesempurnaan, alangkah baiknya kamu selesaikan pekerjaanmu. Perihal ada yang kurang, nanti bisa direvisi. Ingat, ya! Jangan sampai karena fokus pada kesempurnaan bikin kamu terlalu sibuk mikir daripada mengerjakan tugas atau pekerjaanmu.

Kesembilan, bayangkan pekerjaannya selesai.
Enggak harus sih, tetapi boleh dicoba jadi semacam motivasi. Bayangakan jika kamu sudah berhasil menyelesaikan pekerjaanmu. Apa yang kamu rasakan? Kamu bisa lebih tenang dan bisa fokus pada hal-hal lain. Bisa juga kamu bayangkan kalau kamu menyelesaikan pekerjaanmu, selangkah lagi kamu berada pada kesuksesan yang kamu inginkan. Tapi jangan berlebihan, ya. Nanti kecewa hahaha

Sepuluh, lingkungan dan suasana baru.
Terkadang, suasana yang itu-itu saja bikin kita bosan dan stress. Jadi, cobalah cari suasana baru supaya pikiran bisa lebih segar dan pikiran bisa jadi lebih lancar. Tapi, enggak perlu sampai pindah rumah atau pindah kantor, ya! Cukup dengan pergi ke kedai kopi terdekat, ke taman, atau di manapun yang penting bisa menghadirkan suasana baru.

Terakhir, terima kondisi.
Yang paling penting dari semua ini adalah, kamu harus bisa menerima kondisimu yang saat ini sedang tidak produktif. Jangan denial. Ingat! Mental block itu normal dan semua orang juga lagi/pernah mengalaminya. Jangan terlalu keras sama diri sendiri; terlalu memaksa sampai burnout. Terimalah kalau kita punya batas dan enggak selalu harus produktif. Itu wajar. Yang tidak wajar adalah menjadi pemalas!

Perlu kamu ingat, kalau mental block bukan akhir dari dunia. Kamu bisa coba cara-cara di atas agar bisa keluar dari ruang gelap bernama mental block. Hanya ada satu kata, LAWAN!

Satu lagi, kreativitas itu sama seperti otot, harus kamu latih dan perlu dijeda agar tidak cedera.

Baiklah, itu saja untuk hari ini. Kalau ada yang mau menambahkan atau ada yang mau dikoreksi, bisa kamu tuliskan di kolom komentar, ya! Kalau mau tanya-tanya juga bisa kirimkan pesan lewat akun instagram-ku. Kalau ada luang waktu, akan kubalas satu persatu.

Akhir kata, semangat kita semua!

Powered by Blogger.
close