Belajar Tiada Henti
Tentu si bayi selamanya tidak menjadi bayi terus dong! Bayi akan tumbuh sesuai dengan berkembangannya. Jika ingin tumbuh dengan baik, sebagai orang tua mereka harus sering mengajak bicara bayinya agar si bayi bisa menirukannya, men titah-titah si bayi agar bisa berjalan, dan tentu banyak lainnya agar perkembangan fisik motorik, dan jiwa/mental si bayi berkembangan dengan baik.
Bisa jadi alias kadang-kadang, orang tua tidak selalu memenuhi keinginan si bayi saat itu juga. Kenapa? Karena para orang tua ingin mengajarkan kepada anak-anaknya arti sabar. Ketika belajar berjalan, si bayi jatuh, tidak serta merta orang tua menolong mereka, bahkan kadang orang tua pura-pura tidak tahu anaknya jatuh, agar si anak bisa bangun dari jatuhnya secara mandiri tanpa bantuan orang tua nya.
Ketika si anak semakin bertambah usia, orang tua harus lebih ekstra merawat dan menjaga anak-anak mereka. Beda ceritanya ketika bayi kecil menangis minta ganti popoknya dibanding si anak usia SMA menangis, orang tua harus mencari tahu kenapa dia menangis, orang tua harus mencari sebab kenapa anaknya menangis. Jika sudah tahu sebab nya tidak selesai di situ, orang tua harus mencari solusi agar masalahnya bisa selesai.
Anak-anak belajar dari sejak bayi, anak-anak, remaja, hingga mereka dewasa di dampingi oleh kedua orang tua mereka. Jika mereka tidak pernah dan tidak mau belajar, maka jangan berharap si bayi akan bisa berbicara dengan lancar, si bayi akan mengenal bermacam kata, kosa kata, kalimat agar mereka bisa memahami bahasa. Jika orang tua abai mengajarkan bayi kecil belajar berjalan, jangan berharap mereka bisa berjalan, berlari, bahkan melompat dengan sempurna.
Bahkan ketika dewasa dan menjadi orang tua pun, mereka harus tetap belajar, karena siklus kehidupan akan berputar. Anak-anak yang dahulu begitu lucu pada akhirnya harus menikah dan memiliki anak-anak yang mereka lahirkan. Fase kehidupannya pun dipastikan akan mirip dengan kehidupan orang tua mereka saat mereka dirawat oleh mereka. Mereka akan belajar dan terus belajar, bereka belajar tiada henti, hingga mati menjemputnya.
Karena pada hakikatnya, orang yang masih hidup itu harus selalu belajar, karena belajar tidak mengenal usia, tidak mengenal profesinya, tidak mengenal jenis kelaminnya. Belajar itu kapan saja, di mana saja, dan oleh siapa saja. Tukang pemungut sampah akan belajar bagaimana membersihkan sampah secara efektif dan efesien. Seorang tukang kayu akan belajar bagaimana teknis ngirit ketika membuat bahan-bahan dari kayu. Pun seorang guru, akan belajar bagaimana mentransfer ilmu nya kepada anak-anak didik mereka agar mudah diterima. Semua itu butuh belajar dan belajar.
Belajar akan berhenti, jika jiwa-jiwa kita telah mati.
Wallahu a'lam.
TMT
Post a Comment