Seorang Profesor Univ California Kerap Melakukan Pelecehan Seksual terhadap Mahasiswinya


Hidayatullah.comDua orang mahasiswi Universitas California di Berkeley mengajukan pengaduan hukum atas seorang profesor dengan tuduhan pelecehan seksual.

Kathleen Gutierrez dan Erin Bennett mengajukan kasus mereka ke California Department of Fair Employment and Housing, dengan mengatakan pihak kampus gagal mengambil tindakan atas profesor tersebut.

Kedua mahasiswi itu mengataka bahwa Blake Wentworth, seorang asisten profesor, berulang kali menyentuh mereka dan mengeluarkan komentar-komentar seksual yang tidak pantas.

Wentworth membantah tuduhan itu, lapor BBC Selasa (12/4/2016).

Guiterrez dan Bennett, keduanya mahasiswa pascasarjana, mengungkapkan kasusnya ke publik dalam konferensi pers di Universitas California kampus Berkeley, dekat kantor Wentworth pada hari Senin kemarin.

Mereka mengatakan pihak kampus gagal mengambil tindakan yang layak terhadap Wentworth, yang mengajar di bidang kajian Asia Selatan dan Asia Tenggara itu.

Beberapa kelompok mahasiswa menggelar unjuk rasa di kampus guna memprotes serangkaian pelecehan seksual yang dilakukan oleh staf-staf perguruan tinggi terkemuka itu.

Sejak Oktober 2015, seorang pakar astronomi, dekan fakultas hukum dan asisten pelatih bola basket mengajukan pengunduran diri terkait tuduhan pelecehan seksual.

Guiterrez, 28, pertama kali mengadukan Wentworth ke pihak berwenang di kampus setahun silam dan tuduhannya didukung oleh bukti-bukti dari tim investigasi kampus pada bulan Oktober lalu, lapor Associated Press (AP).

Bennett, 25, mengaku senantiasa mengalami kegelisahan akibat kehadiran Wentworth di kampus sehingga terpaksa mengambil cuti kuliah. Kepada AP dia mengatakan pelecehan seksual yang dialaminya menguras tenaga dan pikiran, serta mengancam masa depan serta pendidikannya.

Juru bicara UC Berkeley Dan Mogulof mengatakan tuduhan terhadap Wentworth sedang diselidiki oleh pihak universitas.

Wentworth sudah diberhentikan sementara dari tugasnya mengajar dan dilarang masuk kantor mahasiswa pascasarjana, serta ruang tunggu di kampusnya, kata Mogulof.

Arabelle Malinis, seorang mahasiswi hukum, mengatakan sedikitnya lima mahasiwa lain mengajukan keluhan ke pihak universitas berkaitan dengan Wentworth.*

Powered by Blogger.
close