Sejarah Diponegoro Dibelokkan?


Kemarin rame banget, seliweran foto lukisan Pangeran Diponegoro pake blangkon dan surjan.

Dengan narasi provokasi, bahwa baju sang pangeran yang asli adalah begitu. Pake surjan dan blangkon, khas bangsawan Jawa. 

Bukan pake jubah, gamis, sorban yang sangat bukan Jawa. 

Narasinya sekaligus menuduh bahwa lukisan yang selama ini dikenal adalah salah. Bahkan sebagai pembodohan plus pemalsuan sejarah.

Bagi yang baru liat lukisan itu, mungkin akan langsung percaya. Apalagi dalam perseteruan nasab yang sedang memanas soal klaim silsilah.

Namun, bagi yang udah baca Diponegoro, pasti tau. Lukisan arang itu adalah gambar wajah sang pangeran waktu muda. Ketika pertama kali menikah.

Sementara, sosok dengan baju jubah serta sorban adalah pakaian yang dipakainya selama Perang Jawa.

Dari mana tahunya?

Tentu dari otobiografi Pangeran Diponegoro. Yakni "Babad Diponegoro" yang ditulisnya sendiri. Bukti yang mestinya ga bisa disangkal, karena sebuah pengakuan langsung.

Atau dari "Babad Kedung Kebo" yang ditulis oleh panglima Pangeran Diponegoro, Basah Pengalasan. Saksi hidup selaam bersama sang pangeran.

Namun, karena sulitnya membaca kedua babad itu, maka wajar kalo orang awam akan lebih percaya saja dengan narasi yang viral.

Akan tetapi, naskah babad adalah catatan. Lalu, dari mana sumber lukisan Pangeran Diponegoro yang selama ini dikenal? Sosok yang pake baju jubah dan sorban?

Lukisan itu adalah gambar dibuat ketika Pangeran Diponegoro dipenjara di Batavia.

Jadi, lukisan itu dibuat langsung di hadapan Pangeran Diponegoro. Karena jaman itu belum ada poto. Jadi, tawanan besar yang akan dibuang ke Manado itu dilukis dulu.

Dilukis pada waktu Pangeran Diponegoro dipenjara di Stadhuis (Sekarang Musium Fatahillah) Batavia. Antara tanggal 8 April sampe 3 Mei 1830.

Dan, itulah pakaian yang dikenakan selama memimpin perang. Busana seorang ulama yang terdiri atas surban, baju gamis, dan jubah, serta selempang kain di bahu kanan.

Tidak lupa, keris pusakanya, yaitu Kanjeng Kyai Ageng Bondoyudo terselip pada ikat  pinggangnya yang terbuat dari bahan sutera.

Dalam lukisan, terlihat Pangeran Diponegoro nampak cekung pipinya.

Kenapa?

Karena sebelum ditangkap di Magelang, wilayah perjuangan terakhir Pangeran Diponegoro adalah di Banyumas. Di wilayah itu, sang pangeran menderita serangan malaria selama mengembara di hutan belantara.

Jadi, sekali lagi, lukisan itu adalah gambar yang paling valid dari Pangeran Diponegoro. Tidak terbantahkan.

Lalu siapa yang menggambar?

Adalah Adrianus Johanes Bik. Seorang yang ditugaskan menjaga Pangeran Diponegoro selama dipenjara.

Jadi, kalo masih ada yang tanya, "Siapa bilang Diponegoro pake jubah dan sorban?"

Jawabnya, "Liat sendiri di Musium Fatahillah lantai dua. Tempat dulu Pangeran Diponegoro ditahan dan digambar oleh pengawasnya."

#books #fyp #viral #diponegoro 


Powered by Blogger.
close